Palu – Terorisme dan radikalisme menjadi potensi ancaman keamanan saat Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Tengah (Sulteng). Langkah pencegahan pun tengah dilakukan pihak kepolisian, salah satunya dengan melibatkan ribuan personel gabungan.
Sebelumnya, gelar pasukan Operasi Lilin Tinombala 2020 untuk Natal dan Tahun Baru di Sulawesi Tengah sudah dilakukan di halaman Mapolda Sulteng, Senin pagi (21/12/2020). Personel gabungan TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah terlibat dalam apel kesiapsiagaan itu.
Total pengamanan akhir tahun kali ini melibatkan 2.915 personel gabungan yang akan disebar ke semua kabupaten dan kota, untuk memperkuat pengamanan yang dilakukan polres-polres se-Sulawesi Tengah.
Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso mengungkapkan, khusus di Sulawesi Tengah, terorisme dan radikalisme menjadi fokus pencegahan Operasi Lilin kali ini. Upaya pencegahan gangguan akhir tahun itu dilakukan sejak jauh hari dimulai dengan deteksi intelijen
“Potensi gangguan yang besar itu terutama kalau melihat kalender tahunan November sampai Desember, yang menjadi saat-saat yang perlu diwaspadai,” kata Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso usai gelar pasukan, Senin (21/12/2020), dikutip dari laman liputan6.com.
Hery merinci, gereja, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan tempat lain yang berpotensi jadi lokasi perayaan natal dan tahun baru menjadi fokus pengamanan aparat.
“Potensi gangguan bisa datang dari kelompok MIT atau kelompok lain. kami penyiapkan pengamanan ditingkat polda dan polres-polres,” tegasnya. (