Batu – Walikota Batu, Dra Hj. Dewanti Rumpoko, M.Si meminta kepada para generasi muda, utamanya para pelajar dan mahasiswa yang ada di kawasan Malang Raya untuk bersikap bijak dalam menggunakan media sosial.
Hal tersebut dikatakan Dewanti Rumpoko, saat menjadi narasumber pada sesi Talk Show dengan mengambil tema “Pemuda, Media sosial, dan Sumpah Pemuda” dalam acara Ikrar Kebangsaan Duta Damai Dunia Maya BNPT bersama Pelajar dan Mahasiswa se-Malang Raya yang berlangsung di The Singhasari Resort, Batu, Jawa Timur, Senin (26/10/2020) siang.
“Tentunya kami mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya para generasi muda untuk menggunakan media sosial secara bijak. Karena saya sendiri juga sangat aktif menggunakan media sosial kalau melihat ada anak-anak muda yang bersuara dengan tidak semestinya dan bahkan cenderung melakukan provokasi, saya miris sekali melihatnya,” ujar Dewanti Rumpoko.
Lebih lanjut wanita yang juga berprofesi sebagai Dosen Psikologi di Universitas Merdeka Malang ini mengatakan, anak muda boleh mengeluarkan pendapat. Tetapi mereka ini tidak tahu bahaya dan resikonya jika mengeluarkan pendapat tanpa dipikirkan dengan baik
Bahayanya bukan dari sisi media sosialnya saja, tetapi bagi dia sendiri. Karena sekarang ini banyak perusahaan yang menerima rekruitmen karyawannya itu bukan hanya dilihat dari sisi tes akademis, keterampilan ataupun psikotest semata, namun juga rekam jejak orang itu dalam menggunakan media sosial.
“Karena rekam jejak media itu adalah sesuatu yang sangat riil, dimana akan terlihat situasi dan kondisi orang tersebut baik hatinya, emosinya itu bisa dilihat dalam rekam jejak media itu. Untuk itu hati-hati. Boleh mengeluarkan pendapat dimanapun termasuk di media social. Tetapi harus dengan bijaksana,”:ujar wanita kelahiran Ampenan, 13 Desember 1962 ini
Untuk itu dirinya selama ini selalu menjembatani hal tersebut baik melalui sekolah-sekolah maupun organisasi-organisasi kepemudaan yang ada di Kota Batu agar bisa menjadikan anak muda ini sebagai calon pemimpin bangsa yang baik.
“Bahkan kami sering datang langsung ke sekolah dan memberikan pembekalan dan pengarahan ke gurunya agar bisa mengarahkan para muridnya dalam menyiapkan calon pemimpin bangsa ini untuk masa depan,” ujar wanita yang banyak aktif beorganisasi di bidang sosial dan olahraga ini.
Ia menambahkan, selama ini seakan akan terasa jika generasi muda ini tidak ada, padahal anak-anak muda yang mencintai bangsa ini sangat banyak. Namun dengan segelintir orang menyuarakan provokasi membuat anak muda yang cinta Indonesia tidak terlihat.
“Akan menjadi masalah saat anak muda menyuarakan tidak semestinya di media sosial, bahkan cendrung memprovokasi. Padahal anak muda memiliki potensi lebih dalam menyuarakan kebaikan secara luas,” ujar kata wanita yang juga Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia cabang Malang ini.
Untuk itu pihaknya selama ini juga terus berusaha membentengi para generasi muda bangsa ini. Karena menurutnya, ketika kita tidak memperhatikan para generasi muda itu, tentunya akan terasa bahwa mereka ini akan menjadi seakan-akan tidak ada.
“Padahal anak-anak muda yang cinta Indonesia itu masih banyak, tetapi kalah dengan suara-suara segelintir orang yang merasa tidak seperti itu. Untuk itu Pemerintah harus mengawal, membesarkan mereka, membesarkan hati, membesarkan semangat mereka agar supaya bukan hanya kecintaan, tetapi kebangaan menjadi pemuda Indonesia,” ujar istri dari pengusaha real estate ini.
Dalam kesempatan tersebut menurutnya, adanya fenomena persembunyian gembong teroris, Dr Azhari Husin di Batu 15 tahun lalu perlu ditingkatkan kewaspadaan dari Ketua RT, Kepala Desa, Kamtibnas, dan semua elemen masyarkat turut mengamati orang yang masuk ke Batu, apakah itu hanya sekedar wisata, menginap atau melakukan sesuatu yang membahayakan.
“Bahwa apapun kita sebagai kota wisata harus terbuka, di mana semua ornag banyak keluar masuk kota Batu. Tetapi kewaspadaan, kehati-hatian dan saling menjaga kampung halaman masing-masing agar tidak kecolongan itu adalah sesuatu keniscayaan yang harus kita lakukan,”ujarnya.
Karena menurutnya, Kota Wisata Batu ini telah mencerminkan keberagaman yang di Indonesia, ada Islam, Hindu, Budha, Kristen, aliran kepercayaan dan sebagainya. “Dimanapun agama tidak mengajarkan mengajarkan kebencian, justru sebaliknya mengajarkan kasih sayang dan kebaikan,” ujanrya mengkahiri.
Seperti diketahui, kegiatan Talk Show acara Ikrar Kebangsaan Duta Damai Dunia Maya BNPT Jawa Timur ini dihadiri dua narasumber lainnya yaitu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, MH, dan influencer yang juga penulis buku dari Malang Raya, Lintang Pandu Pratiwi . Acara yang dihadiri sekitar 75 pelajar dan mahasiswa se-Malang Raya ini juga dihadiri jajaran Forkopimda Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Para pejabat BNPT yang turut hadir dalam acara ini yaitu Sekretaris Utama Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Ahmad Nurwahid, SE, MM, Direktur Deradikalisasi Prof Dr. Irfan Idris, MA serta Kepala Biro Umum Marsma TNI Fanfan Infansyah.