Tentena – Program deradikalisasi yang digalakkan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai alternatif pendekatan yang menawarkan cara mengembalikan seseorang yang pernah terpapar paham ekstrimis agar bisa kembali menjadi normal berbagai cara melalui program deradikalisasi ini telah dimatangkan pemerintah.
Salah satunya adalah dengan merangkul kembali para mantan napi teroris dalam satu wadah untuk dijadikan mitra pemerintah agar dapat ikut berkontribusi membangun bangsa melalui profesi dan bidang masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Bupati Poso, Kolonel Mar (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu dalam sambutannya saat peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia yang dibentuk oleh para mantan Narapidana Kasus Terorisme dari agama Nasrani yang merupakan Mitra Subdit Bina Masyarakat BNPT yang berlangsung di berlangsung di Aula Hotel Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso, Kamis (13/8/2020) siang.
“Pelatihan keterampilan dan kewirausahaan serta orientasi penanaman nilai-nilai kebangsaan terus diupayakan kepada para mantan napiter sehingga secepatnya bisa kembali dan diterima masyarakat luas,” ujar Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu
Dikatakan Bupati Poso, tentunya dengan adanya yayasan mitra deradikalisasi yang dibangun ini akan lebih mempercepat proses asimilasi dan deradikalisasi itu sendiri. Namun demikian yang menjadi pelaku kunci di balik keberhasilan banyak program deradikalisasi ini tentunya adalah organisasi masyarakat sipil atau organisasi masyarakat non-profit yang bekerja bersama pemerintah dan organisasi lainnya dan berfungsi sebagai penengah antara pembuat kebijakan dan jaringan akar rumput.
“Organisasi masyarakat sipil atau sebuah yayasan dapat berperan penting dalam menanggulangi terorisme karena program mereka dapat melengkapi program deradikalisasi milik pemerintah. Saya berharap yayasan mitra deradikalisasi ini nantinya dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya sesuai harapan kita bersama,”
Lebih lanjut alumni AAL tahun 1988 ini menjelaskan bahwa dengan adanya Yayasan Jalin Kasih Diaconia kedepannya pihaknya melalui Pemerintah Kabupaten Poso akan memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap masyarakat yang ada di Yayasan tersebut yang nantinya akan di masukkan di dalam program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso.
“Yayasan ini sangat berguna khususnya untuk kaum pemuda yag ada di Tentena, Poso ini. Kita di Pemerintah Daerah itu ada Balai Latihan Kerja yang mana nanti akan kita programkan. Contoh misalnya pelatihan menjahit, mungkin adik-adik ini punya istri mungkin kita kawinkan dengan menjahit, kemudian tata rias, yang berikut juga ada otomotif, pelatihan listrik dan lain sebagainya,” katanya.
Sehingga apa yang sudah dilakukan pada peresmian Yayasan tersebut pada hari ini nantinya bisa bermanfaat untuk bangsa dan negara, khususnya untuk daerah kita di Kabupaten Poso. “Saya rasa hal tersebut merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa dan tidak hanya seremonial seperti kegiatan hari ini, tentunya hal ini akan kita lanjutkan demi tanah Poso ke depan,” ujarnya
Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPT yang telah datang ke Poso dan sudah meresmikan Yayasan Jalin Kasih Diakonia di daerah Tentena ini. “Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Poso mengucapkan terima kasih. Kemarin beliau sudah banyak membantu kita di kota Poso dan hari ini kita berada di tempat Wisata Tentena yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Poso,” katanya mengakhiri
.
Acara peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini dihadiri para pejabat BNPT lainnya yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi Prof Dr. Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihudin Nasution, Kasi Bina Dalam Masyarakat, Letkol Cpl. Hendro Wicaksono dan para staf BNPT lainnya.
Sementara dari Pemkab Poso selain dihadiri langsung Bupati Poso, juga dihadiri jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang ada di Tentena terdiri dari Camat, Danramil dan Kapolsek. Selain itu hadir pula Wakil Ketua 1 DPRD Kab. Poso, Semuel Munda SE. Selain itu para mantan Napiter yang beragama nasrani dan pengurus Yayasan juga hadir dalam acara tersebut.