Nairobi – Kelompok teroris al-Shabaab menyerang pangkalan militer di kabupaten Lamu, Kenya. Pangkalan militer itu digunakan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Kenya.
“Mereka telah menyerang landasan pacu Manda di Lamu yang akan digunakan sebagai kamp militer yang menampung personel militer dari berbagai negara termasuk Kenya dan AS. Kami menginformasikan pertempuran sedang berlangsung,” kata sumber militer Kenya, dikutip Reuters, Minggu (5/1).
Sumber itu mengatakan kelompok bersenjata berusaha masuk ke pangkalan melalui landasan pacu. Salah satu saksi mata Abdallah Barghash mengatakan serangan tersebut menimbulkan asap hitam yang membubung di udara.
Barghash salah satu orang yang menonton drama pertempuran tersebut dari Pulau Lamu yang bersebelahan dengan Pulau Manda. Lamu adalah destinasi wisata terkenal di Kenya.
“Pasukan elit dari Brigade Martir Harakat Al-Shabaab Al Mujahidin meluncurkan fajar yang berani ke pangkalan udara AS yang dikenal dengan ‘Kamp Simba’ di kabupaten Lamu, Kenya,” al Shabaab dalam pernyataan mereka.
Al-Shabaab memiliki koneksi dengan kelompok pemberontak al Qaeda. Mereka berusaha menggulingkan pemerintahan Somalia yang didukung PBB. Kelompok tersebut juga berjanji akan memberikan informasi terbaru terkait serangan tersebut.
“Pangkalan itu rumah dari ratusan personel militer AS dan pasukan Kenya dan salah satu dari banyak tempat peluncuran serangan Amerika terhadap Islam di kawasan,” tambah pernyataan tersebut.
Serangan ini dilakukan satu tahun setelah al Shabaab menggelar serangan bom bunuh diri di komplek kelas atas 14 Riverside. Serangan di ibu kota Nairobi, Kenya tersebut menewaskan 21 orang.
Al-Shabaab kerap melancarkan serangan ke Kenya termasuk menanam bom pinggir jalan di utara dan menyerang penumpang mobil. Pada pekan ini polisi setempat mengatakan ada tiga penumpang yang tewas dalam serangan terhadap sebuah bus di kabupaten Lamu.
Kenya mengirimkan pasukan ke Somalia pada 2011 setelah ada serangan lintas batas dan penculikan. Mereka juga bergabung dalam pasukan perdamaian Uni Afrika yang kini berkekuatan 21 ribu pasukan yang juga didukung pemerintah Somalia.