PEKANBARU – Perkembangan teknologi saat ini memang banyak memberikan dampak positif. Namun, banyak juga yang memberikan dampak negatif. Salah satu hal yang harus menjadi kewaspadaan adalah mengenai dunia maya. Dimana dunia maya menjadi salah satu akses yang dimanfaatkan oleh tangan-tangan para terorisme.
Sehingga tidak heran jika dunia maya menjadi ajang yang digunakan oleh kelompok-kelompok teroris untuk melakukan penghasutan atau ajaran-ajaran yang mengarah kepada kekerasan. Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Mayor Jendral Agus Surya Bakti, Rabu (19/8/2015) di Pekanbaru.
“Teroris ini merambah ke dunia maya, sehingga dunia maya ini menjadi ajang untuk menghasut dan mengajak kepada kekerasan dari sisi paham. Di sinilah tugas BNPT itu dalam aspek pencegahan adalah dimana kita melakukan pencegahan agar aksi – aksi teror yang selama ini tidak terjadi lagi. Tentunya ini juga harus mendapat dukungan dari semua elemen,” jelas mantan Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD tahun 2010 ini.
Lebih jauh disampaikannya sejauh ini dari pihak kepolisan sudah berhasil melakukan tindakan penangkapan dan hukuman. Namun, ajaran kekerasan atau terorisme tersebut tidak kunjung berhenti bahkan semakin membesar melalui ide-ide dan gagasan melalui media maya.
“Kemudian yang kedua adalah bagaimana mencegah paham. Karena kita lihat teman-teman di kepolisian sudah berhasil di atas permukaan membongkar jaringan. Orang tertangkap kemudian diproses hukum. Tetapi permasalahannya, ide kekerasan terorisme itu tidak berhenti bahkan semakin banyak dan semakin membesar dan ide itu merambah kemana-mana. Yang namanya ide atau pemikiran bebas kemana-mana,” tuturnya.
Lebih jauh disampaikan pria lulusan Akademi Militer (Akmil) Magelang pada tahun 1984 ini bahwa hal tersebut sangat memprihatinkan. Terutama anak-anak muda yang masih labil sehingga kerap terjerumus terhadap hal-hal kekerasan yang mengarah kepada terorisme.
Sumber: halloriau.com