PEKANBARU – Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang memiliki potensi besar sebagai daerah tempat para terorisme bersembunyi. Meskipun Riau tergolong daerah yang aman, kemungkinan tersebut bisa saja terjadi. Mengingat kelompok-kelompok terorisme akan memanfaatkan kesempatan sedemikian rupa supaya tindak kejahatan yang dilakukan tidak terendus oleh penegak hukum.
“Pantauan kami di Riau selama ini dalam kategori konflik sosial artinya masuk daerah yang aman. Tetapi daerah yang aman buat terorisme ini justru dijadikan tempat persembunyian mereka. Menjadi tempat untuk konsolidasi karena ini tempat dianggap daerah aman dan tidak mungkin orang lain curiga,” ujar Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Badan nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Mayor Jendral Agus Surya Bakti, Rabu (19/8/2015) di Pekanbaru.
Sebagai pimpinan yang membidangi bidang pencegahan dirinya mengatakan harus banyak melakukan pendekatan kepada seluruh elemen dengan memberikan pemahaman-pemahaman yang dirasa pantas supaya keterlibatan akan generasi muda terhadap terorisme tersebut dapat dihindarkan.
“Makanya, jika melihat prinsip pencegahan terorisme kita tidak bisa melihat daerah aman atau tidak. Tapi kita memandang sama, karena memiliki potensi yang sama. Kita memang melihat BNPT ini juga punya tugas yang berat. Artinya kita harus menyentuh tidak hanya generasi muda, di pesantren, para ulama dan generasi muda lainya, ormas dan semua melakukan pendekatan,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikanya bahwa perekrutan anggota-anggota terorisme dilakukan melalui banyak cara, termasuk melalui dunia maya. Terutama anak muda yang selama ini dinilai memiliki kehidupan yang aktif terhadap penggunaan internet.
“Jadi, mereka berjalan secara paralel, ada yang melakukan secara grilia berupa perekrutan, pengkaderan dan lainya dan tugas kita ada disisi intelejen bagaimana kita memoniter mereka tetapi yang kami maksud yang kita khawatirkan mereka melakukan melalui media maya. Apakah itu lewat medsos facebook, line dan lain sebagainya itu. Kita tahu hanya dengan 200 ribu saja dunia sudah bisa dalam gengaman. Anak muda kan senang suatu yang lain yang banyak sekali para pelaku teror melakuan aksinya mulai dari merekrut, melakukan ajarannya mencari bahan bom sampai melakukan peledakan bom. Oleh karena itu, perhatian dari orang tua sangat penting,” ungkapnya.
Sumber: halloriau.com