Washington – Selain mengonfirmasi tewasnya pemimpin tertinggi kelompok teroris Islamic State (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, Amerika Serikat (AS) juga mengonfirmasi tewasnya Abu al-Hassan al-Muhajir.
Abu al-Hassan al-Muhajir yang disebut sebagai tangan kanan Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam operasi militer AS yang digelar secara terpisah di Suriah.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (29/10), milisi Kurdi Suriah YPG pada Minggu (27/10) waktu setempat melaporkan bahwa al-Muhajir tewas terbunuh dalam sebuah operasi gabungan antara pasukan Kurdi Suriah dan pasukan militer AS di Suriah bagian utara.
Dalam pernyataan terpisah pada Senin (28/10) waktu setempat, laporan YPG itu dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang enggan disebut namanya.
Komandan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) Jenderal Mazloum Abdi menyebut operasi yang menewaskan Al-Muhajir itu merupakan ‘kelanjutan dari operasi sebelumnya’ yang menewaskan Baghdadi pada Sabtu (26/10) lalu di Suriah. YPG diketahui merupakan bagian dari SDF yang beberapa tahun terakhir membantu koalisi pimpinan AS dalam memerangi ISIS di Suriah.
Dalam pernyataannya, Mazloum menyebut Al-Muhajir sebagai tangan kanan Baghdadi. Selama ini, Al-Muhajir juga disebut sebagai juru bicara ISIS dan tokoh pejabat tinggi di kalangan ISIS.
Sumber pejabat senior AS menyebut al-Muhajir tewas dalam operasi di Jarablus, Provinsi Aleppo, Suriah. Operasi yang memicu ‘kematian orang nomor duanya (Baghdadi-red), atau salah satu dari orang nomor dua’ juga dilakukan oleh pasukan militer AS.
Ditegaskan sumber pejabat senior AS itu bahwa SDF memainkan peranan besar dalam operasi itu. Secara terpisah, juru bicara SDF, Kino Gabriel, menuturkan kepada CNN bahwa Al-Muhajir tewas pada ‘hari yang sama’ dengan Baghdadi.
Baghdadi dipastikan tewas setelah meledakkan diri usai terpojok oleh pasukan AS di sebuah terowongan bawah tanah dalam operasi khusus di Suriah pada Sabtu (26/10) waktu setempat.
Presiden AS Donald Trump dalam pernyataan pada Minggu (27/10) waktu setempat, memastikan jasad Baghdadi termutilasi usai meledakkan diri. Trump juga menyebut bahwa pasukan milisi Kurdi Suriah memberikan sejumlah informasi ‘sangat membantu’ dalam operasi AS tersebut.
Sejauh ini, ISIS belum menetapkan pengganti Baghdadi sebagai pemimpin mereka. Kelompok radikal ini, di masa lalu, terbukti mampu bertahan dengan terus melanjutkan atau menginspirasi serangan teror baik di kawasan Timur Tengah maupun di negara-negara lain, meskipun wilayah mereka menyusut drastis.