Jakarta – Indonesia Police Watch (IPW) mengakui penangkapan sejumlah terduga teroris belakangan ini menjadi kunci suksesnya acara pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang digelar di Gedung MPR, Minggu (20/10) lalu,
“Menjelang pelantikan presiden Polri sangat agresif memburu kantong kantong terorisme dan menciduk pihak pihak yang berpotensi menebar aksi teror di ibu kota,” kata Presidium IPW Neta S Pane, dalam rilis yang diterima wartawan, Jakarta, Senin (21/10).
Menurut Neta, pujian terhadap lancarnya proses pelantikan ini pantas disematkan karena kondisi keamanan beberapa lokasi di tanah air sempat gaduh hingga menimbulkan korban jiwa. “Padahal sebelumnya Papua dan Jakarta sempat dilanda aksi demo yang berujung dengan kerusuhan dan aksi pembakaran,” tutur dia.
Neta mengakui menjelang pelantikan presiden, Polri melakukan “pagar betis” di berbagai tempat. Polri, lanjut dia, sukses mengunci kantong-kantong radikalisme yang sempat mengancam akan melakukan aksi demo serta berniat menggagalkan acara pelantikan presiden.
“Tentunya siapa pun tidak ingin “penumpang gelap” bermunculan dan beraksi membuat kekacauan saat pelantikan presiden. Sebab itu jajaran kepolisian super aktif melakukan berbagai razia untuk melakukan deteksi dan antisipasi dini,” ungkap Neta.
Lebih jauh, Neta beranggapan, sejauh ini operasi yang dilakukan Polri bersama jajaran intelijen masih dalam koridor SOP untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum.
“Jika Polri tidak berbuat maksimal dan kemudian terjadi aksi teror dan kekacauan, masyarakat juga akan menyalahkan polisi dan menganggap jajaran kepolisian tidak becus memberi jaminan keamanan pada masyarakat luas,” tutupnya.