Semarang – Guna mengantisipasi berbagai ancaman terorisme di lingkungan sekitar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan ronda model baru kepada masyarakat.
Ronda model baru ini bukan untuk keamanan malam menghadapi maling. Namun untuk memastikan siapa saja tetangga dan tamu di sekitar tempat tinggal masing-masing adalah orang baik-baik, serta tidak bermasalah.
Selain itu, Ganjar juga meminta semua elemen masyarakat peduli dan peka dengan kondisi di lingkungan sekitar tempat tinggal. Hal itu dapat dilakukan dengan cara meningkatkan silaturahmi antarwarga termasuk dengan tamu yang datang. Dengan demikian, masyarakat menjadi mengerti siapa tetangga dan tamu mereka.
“Saya minta semua tokoh masyarakat dan aparatur pemerintahan level paling bawah seperti RT, dapat memantau dan menjalankan ini,” kata Gubernur Ganjar menanggapi maraknya penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror di Jawa Tengah.
Dengan kekuatan sektor terkecil itu, kata Ganjar, maka gerak langkah kejahatan terorisme dapat terdeteksi. Kalau ada warga yang tidak mau bersosialisasi, tidak mau diajak ketemu, tidak mau kumpul, dapat diketahui sejak dini.
“Akan ketahuan siapa mereka, kepentingannya apa. Ini harus ditindaklanjuti, apakah didatangi, diberitahu dan dilakukan tindakan-tindakan lainnya.”
Ganjar juga menilai, sangat sulit mendeteksi atau mengelompokkan tempat pelaku teror, jaringan apa dan sebagainya karena mereka membaur dalam masyarakat. Bahkan, tidak hanya pada masyarakat sipil, di lingkungan pemerintahan, pendidikan dan aparat penegak hukum seperti TNI/Polri juga sudah disusupi para pelaku.
“Mereka terus bergerilya menebarkan paham radikal dan menebar teror dalam masyarakat.”
Dia menegaskan, semua tindak pidana terorisme dan gerakan radikal harus dimusnahkan. Masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum dan semua elemen harus bersatu dan berdiri tegak melawan dengan melakukan hal terbaik di bidang masing-masing.