Badan Nasional Penanggulan Terorisme, BNPT, menduga pelakukan peledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat, terkait dengan kelompok teror jaringan Abu Roban.
Abu Roban tewas saat baku tembak dengan pasukan antiteror di Kendal, Jawa Tengah bulan Mei lalu, namun Kepala BNPT, Ansyaad Mbai, mengatakan sisa-sisa kelompoknya belum semua tertangkap.
Dan bom yang ditemukan di vihara, tambahnya, mirip dengan beberapa bom dari kelompok yang sama. “Mirip juga dengan bom yang ditemukan dan yang ditangkap orangnya di Benhil yang ditujukan ke Kedubes Myanmar lalu. Kalau dilihat dari bomnya, secara teknis hampir dipastikan dari kelompok yang sama,” tuturnya kepada BBC Indonesia.
Kepolisian Republik Indonesia belum menemukan motif dari serangan dan juga belum mengkaitkan dengan kelompok yang bersimpati dengan umat Islam Rohingya yang menghadapi kekerasan di Myanmar.
Sementara itu laporan-laporan menyebutkan ada pesan pada salah satu serpihan bom di Vihara Ekayana yang isinya berupa dukungan terhadap warga Rohingnya.
Ledakan pada Minggu (04/07) tersebut menyebabkan seorang cedera namun kegitan di vihara sudah berjalan normal.
Apa komentar Anda serangan bom di vihara ini?
Apakah menurut Anda terlalu cepat untuk mengkaitkannya dengan solidaritas sekelompok umat Islam di Indonesia dengan kekerasan yang dialami umat Islam Rohingya di Myanmar?
Anda mungkin berpendapat, apa pun alasannya serangan kekerasan atas rumah ibadah tidak bisa diterima dan polisi harus segera mengungkap pelakunya.
Ragam pendapat
“Terkait ledakan bom di Vihara Ekayana, menurut saya perbuatan itu mengganggu stabilitas keamanan nasional di Indonesia. Seandainya teror berdalih membela umat Islam di Rohingya, Myanmar, cara yang ditempuh itu tetap salah karena bukan menyelesaikan masalah tapi justru memperpanjang masalah/mengeruhkan keadaan karena perbuatan teroris itulah yang menimbulkan huru hara. Jadi dalam hal ini pihak kepolisian harus bertindak tegas untuk menangkap para pelaku pemboman. Cara terbaik untuk membantu umat Islam Rohingya adalah konfirmasi dengan pemerintah RI /Kemenlu dan instansi terkait lalu mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Myanmar.” Agisaiful Zubat, Samarinda.
“Masalah apa pun tidak bisa diselesaikan dengan cara bam…bom…bam…bom.” Budhi D. Sarmadi, Komunitas BBC Indonesia di Facebook.
“Apa pun alasannya, rumah ibadah harus dilindungi dari segala bentuk terorisme.” Widodo, Tulungagung.
“Teror bukan kelakuan umat Islam. Terorisme jangan dipelihara serta jangan korbankan anak bangsa dan negeri untuk perbuatan tercela!. Usut tuntas pelaku serta aktor intelektualnya, hukum seberat beratnya!” Rakean Agung, Cimone.
“Ada dua pesan terkait bom di Vihara, Jakbar. Pertama terkait penindasan minoritas di Burma oleh rezim ‘Budha extremist’. Kedua citra DKI yangg tak aman yang dipimpin Jokowi. Saat ini lagi di ‘dorong-dorong’ untuk mencalonkan sebagai capres mendatang. Jadi siapa lagi kalau bukan dari kelompok ‘calon pesaing’.” Taufik Irmansyah, Komunitas BBC Indonesia di Facebook.
“Pasti lagi-lagi adalah Muslim yang tertuduh…” Siti Urifah Islam,
sumber; bbc