Suriah – Seorang mantan tentara wanita Irlandia menyatakan ingin pulang dari “penjara” setelah ia merasakan bagaimana menjadi istri anggota ISIS. Wanita bernama Lisa Smith tersebut melarikan diri dari markas terakhir ISIS di Baghouz dan sekarang menjadi salah satu dari ratusan orang di kamp pengungsi al-Hol.
Lisa berangkat ke Suriah sekitar lima tahun yang lalu setelah dia mengundurkan diri dari pekerjaannya di Korps Udara British Army, di mana ia bertugas sebagai pramugari.
Saat diwawancara, ia menjelaskan bahwa tidak semua orang di kamp ISIS adalah teroris. Ia menambahkan bahwa keadaan kamp ISIS di Suriah lebih buruk dari penjara di Irlandia.
“Saya pikir orang-orang seharusnya menyadari bahwa semua orang di sini bukan teroris. Saya ingin pulang ke rumah,” tuturnya, dikutip dari laman Express, Selasa (26/3).
Baca juga : Meski ISIS Kalah, Polri Tetap Tancap Gas Buru Kelompok Teroris Terafiliasi ISIS
Kasus ini muncul setelah pengantin ISIS Shamima Begum kehilangan kewarganegaraannya setelah dinyatakan dicabut oleh Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid.
Berbeda dengan Inggris, pemerintah Irlandia sekarang berusaha menyelamatkan mantan prajuritnya tersebut.
“Pergi ke Suriah atau akan hidup di wilayah ISIS tidak semata-mata merupakan pelanggaran atau kejahatan. Jadi kita perlu melakukan investigasi,” kata Taoiseach Leo Varadkar selaku Menteri Pertahanan Irlandia.
“Saya tahu pihak berwenang di sana ingin menginterogasinya untuk melihat apakah dia terlibat dalam kejahatan di sana. Tapi sangat mungkin ia bukan kombatan,”
Otoritas Irlandia mengaku pihaknya benar-benar perlu melihat apakah pihak berwenang Suriah ingin melakukan penuntutan atau tidak.
“Tapi pada akhirnya ini adalah warga negara Irlandia dan kami tidak percaya bahwa menghapus kewarganegaraan warga negara Irlandia, menjadikan mereka tanpa kewarganegaraan, akan menjadi hal yang tepat ataukah berbelas kasih yang harus dilakukan,” lanjut Leo.