New Delhi – Sedikitnya lima orang tewas akibat peristiwa baku tembak antara anggota kelompok militan Pakistan dan pasukan polisi India di Kashmir. Baku tembak itu disebabkan bom bunuh diri beberapa waktu lalu yang dilakukan kelompok Pakistan hingga menewaskan 40 polisi India.
Polisi India menyatakan pihaknya sudah membunuh delapan orang dan menahan 50 kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM). Mereka juga menahan beberapa kelompok Jamaat-e-Islami (JeI) karena menjadi salah satu pemicu aksi separatis yang menurut India diperlukan untuk mencegah masalah menjelang pemilu yang akan digelar Mei.
Korban merupakan tiga anggota Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok militan asal Pakistan yang mengklaim bom bunuh diri pada 14 Februari lalu. Selain itu dua korban lainnya adalah seorang polisi senior dan tentara India.
Tiga tentara juga dilaporkan terluka dalam baku tembak di Turigam, Kashmir itu. Dua dari tiga anggota JeM yang tewas merupakan warga asal India, sementara sisanya merupakan warga asing.
“Karena JeI memiliki jaringan yang lebih luas di seluruh Kashmir dan mereka memobilisasi protes anti-India, penangkapan mereka dapat membantu dalam mengekang protes seperti itu sebelum pemilihan,” kata salah satu polisi, seperti dikutip Reuters, Senin (25/2).
Pihak pemerintah India saat ini membatasi pergerakan beberapa kendaraan di India. Hal ini bertujuan untuk mengurangi peristiwa yang tidak diinginkan. Sebab, akhir-akhir ini sejumlah pemberontak menyerukan pemogokan.
“Pembatasan diberlakukan sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan,” kata polisi.
Sebelumnya, serangan bom bunuh diri di Kashmir pada Kamis (14/2) terjadi saat polisi paramiliter India tengah melakukan konvoi. Meski kelompok JeM mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun India menuduh Pakistan karena menyembunyikan kelompok itu. Pakistan membantah tuduhan itu.
Aksi serangan itu membuat ketegangan antara India dan Pakistan meningkat. Pakistan pun menarik duta besarnya untuk India, untuk meminta masukan pasca serangan bom tersebut.
India juga sudah menyerukan akan membalas dendam atas serangan itu. Seruan itu disampaikan salah satunya melalui media sosial.