Ankara – Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar menyatakan pemerintah Turki tidak bisa menerima cara dan inisiatif Amerika Serikat (AS) melakukan pelatihan untuk kelompok teroris YPG/PKK.
Hal ini disampaikan Hulusi Akar saat berbicara di sebuah acara di Ankara, Turki, yang menandai Hari Tentara Nasional Bosnia dan Herzegovina, Rabu (12/12). Ia juga menyatakan Turki bertekad untuk melindungi hak-haknya di darat, laut dan udara.
Turki telah lama mengkritik kerjasama AS dengan sekutu-sekutunya PKK/YPG dalam pertempuran di Suriah, menunjukkan bahwa YPG adalah cabang PKK Suriah, kelompok yang diakui sebagai teroris oleh Turki dan Uni Eropa.
Dalam lebih dari 30 tahun aksi teror melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. YPG adalah cabang Suriah.
“Turki tidak akan membiarkan koridor teror di selatan dan utara negara Suriah, termasuk timur sungai Eufrat,” tegas Akar yang disitat Anadolu Agency.
“Turki sudah melakukan pertempuran besar melawan semua organisasi teror PKK, YPG, Islamic State, terutama FETO pimpinan Fetullah Gulen yang bermukim di AS, untuk perdamaian di Turki dan kawasan. Kita akan melanjutkan perjuangan dan operasi kita dengan tekad yang sama sampai teroris terakhir dinetralisir,” sambungnya lagi.
Baca juga : AMAN: Poligami Marak Karena Dorongan Gerakan Radikalisme
Lebih lanjut Akar juga mengritik Barat karena tidak memperpanjang kontribusi yang diperlukan untuk mengatasi tragedi kemanusiaan di Suriah dan Irak.
“Sekarang kita melihat bahwa opini publik dunia, yang tuli terhadap tragedi di Srebrenica, sekarang tuli terhadap beberapa kasus tragis serupa di Suriah,” urai Akar sembari menambahkan Turki menghormati semua integritas teritorial tetangganya, terutama Suriah dan Irak.