Makassar – Tidak dapat dipungkiri jika perkembangan teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Misalnya dukungan masyarakat terhadap pengguna internet maupun sosial media mulai menjamur, baik dari kalangan anak-anak, remaja sampai dewasa. Perkembangan ini tentunya membawa dampak positif maupun negatif.
Masih banyaknya pesan kebencian, penghasutan serta ajakan kekerasan di dunia maya yang dilakukan kelompok radikal yang mengarah kepada terorisme selama ini dirasa sudah sangat meresahkan. Mereka selama ini telah menjadikan media internet sebagai secara efektif sebagai media propaganda sekaligus rekruitmen keanggotaan.
Untuk mencegah timbulnya propaganda yang terus dilakukan kelompok radikal terorisme di dunia maya yang dapat menyesatkan masyarakat terutama kaum pemuda, membuat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berperan aktif untuk mengajak para pemuda terutama pecinta dunia maya untuk memerangi hal-hal tersebut.
Hal tersebut ditunjukkan BNPT yang bekerjasama dengan Indonesia Backtrack Team (IBT) dalam sebuah acara Workshop Program Damai di Dunia Maya 2015 yang digelar di Novotel Hotel Grand Shayla, Makassar, Kamis (30/7/2015).
Anak muda dipilih untuk mengikuti workshop ini karenakan berdasarkan data yang didapat dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2014 pengguna internet di Indonesia semakin meningkat.
“Apabila dilihat dari kategori umur hampir separuh pengguna internet adalah generasi muda yang lahir setelah tahun 1980 yakni antara umur17-25 tahun. Dan tentunya generasi muda menjadi sangat rawan bagi penyebaran konten negatif yang bernuansa kekerasan dan penghasutan,” ujar Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dalam paparannya