Damaskus – Menteri Perhubungan Ali Hammoud mengumumkan bahwa jalan yang menghubungkan Suriah dan Yordania sudah siap. Dalam waktu dekat, akses utama dua negara itu bisa dilalui. Dengan demikian, perekonomian Suriah akan berangsur pulih.
Pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah menguasai penuh perbatasan Suriah dan Yordania di Nassib, daerah sekitar Sungai Yarmouk. ’’Jalur itu sudah siap untuk difungsikan kembali,’’ kata Hammoud seperti dilansir Reuters.
Harapan untuk membuka kembali akses itu lahir setelah rezim Assad sukses mendepak ISIS dari Suriah. Tepatnya setelah benteng pertahanan ISIS di Sungai Yarmouk berhasil digulingkan. Pemerintahan Assad pun lantas kembali berkuasa di perbatasan. Mereka kemudian membenahi kerusakan akibat perang antiteror di sana.
Kini Suriah menantikan surat permohonan resmi dari Yordania. Setelah surat diterima, Suriah akan langsung membuka jalur strategis tersebut.
Jalur di wilayah barat daya Suriah tersebut menjadi jalur utama perekonomian Suriah dan Yordania. Komoditas bernilai miliaran dolar AS biasanya datang dan pergi melewati jalur tersebut.
Namun, sejak 2011, jalur itu ditutup sepihak oleh Yordania. Sebab, ISIS di Suriah menjadikan jalur tersebut sebagai akses utama untuk menebar teror ke Yordania.
Disamping untuk membangun kembali kawasan Yarmouk, pemerintahan Assad juga memburu orang-orang ISIS yang masih tersisa di sana. Kemarin (1/8) militer Suriah berhasil membersihkan desa terakhir dari cengkeraman ISIS. Itu berarti, normalisasi bisa segera dimulai.
Selain jalur darat, Suriah akan kembali memulihkan jalur udara. Maskapai-maskapai Eropa, menurut Hammoud, sudah tidak sabar untuk kembali singgah di Suriah.