Jerman – Menteri pendidikan kelompok teroris ISIS bernama Reda Siyam dinyatakan tewas dalam sebuah serangan di kota Mosul tahun lalu. Pria kewarganegaraan Jerman asal Mesir tersebut sempat beberapa kali diberitakan tewas, namun baru kali ini pihak otoritas Jerman membenarkannya.
Selain dikenal sebagai menteri pendidikan kelompok teroris ISIS, Siyam, pria kelahiran 1960 dan beristrikan dua orang serta enam anak tersebut juga dikenal sebagai seorang ideolog yang mampu meradikalisasi sistem pendidikan di Suriah dan Irak ketika ISIS berkuasa.
Dilansir dari laman Alaraby, dan dikutip dari merdeka.com, Minggu (29/7), Siyam bermukim selama selama 15 tahun di Mesir kemudian pergi ke Suriah pada 2012 dan tak lama bergabung dengan ISIS hingga menjadi menteri pendidikan bagi kelompok ekstrem itu.
Pada 2014 berita kematian Siyam sempat beredar namun, pihak otoritas Jerman enggan berkomentar demikian pula ketika operasi pembebasan kota Mosul dari kelompok teroris ISIS tahun lalu.
Ketika tinggal di Jerman dia sempat memicu kontroversi karena ingin menamai anaknya ‘Jihad’, nama yang dilarang di Jerman. Siyam juga dikenal sebagai pembela kaum ekstremis.
Pemerintah Jerman memperkirakan ada sekitar 1.000 warganya bergabung dengan ISIS sejak 2013. Menurut data yang sudah dipublikasi, sekitar 150 warga Jerman tewas di Irak dan Suriah.