Yogyakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala desa (kades) untuk berperan mencegah desanya berurusan dengan radikalisme dan terorisme.
“Kepala desa juga harus ikut menjelaskan, menerangkan, ikut mengawasi agar desanya tidak berurusan dengan yang namanya redikalisme dan terorisme,” kata Presiden Jokowi saat memberi pengarahan dalam acara Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Tahun 2018 di Graha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, demikian dikutip dari antaranews.com, Rabu (25/7).
“Saya juga mengajak para kepala desa mewaspadai radikalisme dan terorisme yang menjadi musuh semua negara. Kita semua harus ikut memantau,” kata dia.
Menurutnya, jika tidak dicegah, terorisme dan radikalisme bisa menghancurkan negara seperti Afghanistan dan Suriah yang hingga saat ini dilanda perang dan konflik.
Jokowi juga menceritakan kondisi Afghanistan yang memprihatinkan karena sudah perang 40 tahun dan belum juga berhenti.
“Sudah perang 40 tahun lebih gara-gara perang dua suku, kemudian masing masing bawa teman dari luar, sehingga perang bertambah besar, saya ke sana ikut sedih,” katanya.
Ia menyebutkan Afghanistan sebenarnya negara kaya karena memiliki deposit minyak, gas dan emas yang besar.
“Tapi kalau hanya perang, sumber daya itu tidak bisa di manfaatkan. Isinya setiap hari bom saja, saya mau ke sana saja tiga kali bom. Delapan hari sebelum kedatangan ada bom menewaskan 20 orang, dua jam sebelum turun ada bom menewaskan lima orang dan banyak yang luka luka. Sebulan sebelumnya ada bom yang menewaskan 103 orang. Masa tiap hari seperti itu,” katanya.
Menurut Presiden, semua ingin menjaga dan merawat negara Indonesia agar tetap rukun dan damai menuju sebuah kesejahteraan dan kemakmuran. Dalam kesempatan itu, Presiden juga meminta para kades menjaga persatuan dan kerukunan.