Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia berhasil menangkap tujuh tersangka anggota ISIS, termasuk tiga di antaranya berasal dari Indonesia. Mereka dituduh telah mengancam akan membunuh Yang Di Pertuan Agong Sultan Muhammad V (raja Malaysia), Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan para pejabat lain.
Dilansir dari Channel News Asia dan The Star, Kepala Kepolisian Malaysia Fuzi Harun menyebut terduga pelaku teror yang ditahan terdiri dari empat warga Malaysia dan tiga warga negara Indonesia. Mereka ditangkap dalam operasi pada 12-17 Juli di Terengganu, Selangor, Perak, dan Johor.
“Kami menangkap yang pertama di Terengganu pada 12 Juli, di mana pria Indonesia berusia 26 tahun. Tersangka merupakan anggota kelompok ISIS yang mendapat pelatihan bersenjata di Bandung antara 2015 dan 2018,” kata Fuzi, Kamis (19/7/2018).
Fuzi menambahkan, istri dari WNI itu merupakan perempuan Malaysia. Dia telah disumpah untuk setia dengan kelompok NII.
“Tersangka dan istrinya berencana membawa keluarga mereka ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS,” ujarnya.
WNI kedua, lanjut Fuzi, berusia 27 tahun dan ditangkap di Petaling Jaya juga pada 12 Juli. “Dia seorang anggota ISIS dan kami mendapati 100 video dan 90 foto kelompok teror itu di ponselnya. Kami meyakini dia aktif memperkenalkan ISIS di media sosial dan berencana akan bergabung ke Suriah,” tutur Fuzi.
Lalu WNI ketiga, berusia 42 tahun, ditangkap di Ipoh, Perak, pada 14 Juli. “Dia diyakini punya hubungan dengan kelompok teror Jamaah Ansharud Daulah. Kelompok ini bertanggung jawab atas pembunuhan polisi di Jawa Barat pada 10 Mei,” kata Fuzi.
Penangkapan selanjutnya dilakukan terhadap seorang pria Malaysia berusia 42 tahun dan seorang wanita Malaysia berusia 24 tahun di Johor pada 16 Juli. Pria Malaysia itu diketahui sempat berkomunikasi erat dengan pemimpin militan Muhammad Wanndy Mohamed Jedi asal Malaysia yang tewas di Suriah. Dia juga disebut sempat melontarkan ancaman serangan bom di Malaysia, Indonesia dan Filipina usai Idul Fitri.
Sedangkan si wanita Malaysia diketahui mengirimkan 42 ribu Ringgit kepada militan Muhammad Nasrullah Latif alias Abu Gomez asal Malaysia yang juga telah tewas di Suriah awal tahun ini.
Satu pria Malaysia lainnya yang ditangkap merupakan pria pengangguran berusia 34 tahun yang mengancam akan membunuh Yang di-Pertuan Agong, PM Mahathir dan Menteri pada Departemen Perdana Menteri Dr Mujahid Yusof Rawa. “Dia memposting ancaman di Facebook karena dia memandang Raja dan pemimpin Malaysia sebagai ‘toghut’. Dia merasa mereka tidak memimpin negara ini berdasarkan ajaran Islam,” tutur Mohd Fuzi.
Terakhir, penangkapan dilakukan terhadap seorang pria Malaysia berusia 21 tahun di Masai Johor. “Dia berencana pergi ke Suriah untuk bertempur bersama militan ISIS lainnya,” ucap Mohd Fuzi.