Medan – Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan Pelatihan Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Medan, Sumatera Utara, Selasa-Jumat (28-31/5/2013). Pelatihan forum anti terorisme pertama ini rencananya akan dibuka oleh Kepala BNPT Irjen Pol. (Purn.) Drs. H. Ansya’ad Mbai, MM.
Sebanyak 100 orang pengurus dari 10 FKPT regional Indonesia Barat yang berasal dari Pulau Sumatera dan sebagian Jawa akan menjadi peserta aktif dalam pelatihan ini.
FKPT dibentuk BNPT guna mensinergikan upaya pencegahan terorisme di daerah dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah daerah berbasiskan penerapan nilai kearifan lokal. Para pengurus FKPT terdiri dari para tokoh masyarakat, akademisi, tokoh adat, tokoh ormas, tokoh media, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan unsur pemerintah daerah.
Adapun dasar pembentukan FKPT yakni Peraturan Presiden No. 46 tahun 2010 sebagaimana telah direvisi melalui Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2012 tentang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 02 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Daerah.
Dalam mejalankan tugasnya untuk mencegah terorisme di Wilayah NKRI, FKPT bersifat koordinatif dan non partisan, serta berperan sebagai perpanjangan tangan dari BNPT dan pemerintah daerah. Sejak pertama kali didirikan tahun 2012 hingga Mei 2013, FKPT telah terbentuk di 20 provinsi di Indonesia.
Sebanyak 15 FKPT dibentuk di 2012 yakni Aceh, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Sedangkan 5 FKPT dibentuk pada 2013 yakni DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Ke depan, rencananya forum ini akan ada di setiap provinsi. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan dibentuk di tingkat Kabupaten/Kota.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, BNPT, Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, untuk memberdayakan 20 forum yang telah terbentuk, BNPT menfasilitasi para pengurus FKPT untuk mengikuti pelatihan yang akan diisi oleh para pakar dan akademisi.
Pelatihan ini dibagi dua gelombang; 10 FKPT regional Indonesia Barat bertempat di Medan, dan 10 FKPT regional Indonesia Timur di Yogyakarta.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, para pengurus FKPT diharapkan memiliki bekal yang cukup dan strategi yang tepat untuk mencegah berkembangnya terorisme di daerah,” ujar Agus Surya Bakti.
Agus menjelaskan, pencegahan terorisme di daerah sangat penting, karena jaringan teroris tidak hanya berkembang di pusat tapi juga menyebar ke berbagai daerah. Di samping itu, yang menjadi target para teroris kini bukan hanya kepentingan asing, melainkan juga kepentingan nasional seperti pemerintah dan tokoh-tokoh yang dianggap berseberangan dengan keyakinan mereka.
Bahkan, dari segi motif, bukan sekadar ideologis tapi sebagian juga bermotif balas dendam kepada aparat keamanan.
“Mereka juga bergerak secara clandestine di tengah-tengah masyarakat, sehingga sangat membahayakan masyarakat sipil. Selain itu, kini juga muncul kelompok-kelompok kecil bahkan individu yang tidak terkait dengan kelompok besar, mereka bisa melakukan aksi terorisme secara mandiri tanpa komando dari pimpinannya. Fenomena ini tentu patut diwaspadai dengan cermat oleh masyarakat di daerah,” jelasnya.
Mengingat ancaman yang kian nyata, Agus mengimbau agar para pengurus FKPT bersama-sama dengan masyarakat di daerah meningkatkan kewaspadaan. Sebab mencegah terorisme bukan hanya tanggung jawab BNPT dan Kepolisian, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga tingkat RT/RW, serta masyarakat umum.
“Masyarakat harus meningkatkan kepekaan dan kewaspadaan lingkungan. Tamu yang datang ke lingkungan kita 1×24 jam harus lapor kepada RT/RW. Para pemilik kontrakan, indekos, dan penginapan juga harus memastikan identitas penghuninya sejelas-jelasnya. Jika ada yang mencurigakan mereka bisa melapor ke Kepolisian terdekat,” kata Agus.
Agus yakin, jika seluruh komponen bangsa bersatu, menjadikan terorisme sebagai musuh bersama, serta berkomitmen kuat untuk menanggulangi bersama-sama, maka terorisme akan bisa diatasi. “Mari kita wujudkan kedamaian di tengah-tengah kita dengan bersatu dan bersama-sama mencegah terorisme dari lingkungan terdekat masing-masing,” pungkasnya.
Untuk memaksimalkan upaya pencegahan terorisme, bersamaan dengan Pelatihan Pengurus FKPT di Medan, BNPT juga menjalin sinergi dan kebersamaan dengan media lokal. Sebelum di Medan, kegiatan sinergi dengan media lokal juga telah diselenggarakan di Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Sinergi dengan media lokal dilakukan agar informasi mengenai pencegahan terorisme sampai ke tengah masyarakat luas. Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat terlibat secara langsung dalam pencegahan terorisme di lingkungannya masing-masing. [Seruu]
sumber: theglobejournal