Makasar – Dalam upaya mengamankan objek vital nasional, jangan hanya melakukan pendekatan Hard Approach hanya memperbanyak anggota keamanan, coba lebih kedepankan pendekatan Soft Approach, libatkan lingkungan sekitar dan masyarakat tempat objek vital nasional berada. Demikian pinta Direktur Perlindungan BNPT, Brigjen. Drs. Herwan Chaedir kepada stake holder saat membuka kegiatan FGD Penyusunan SOP Sistem Keamanan Nasional Subbidang Mineral Dan Batubara Dalam Menghadapi Ancaman Terorisme.
Selanjutnya Mantan Kapolresta Gorontalo tersebut juga menyinggung beberapa kejadian aksi terorisme yang baru saja terjadi di tanah air.
“Sebuah tragedi baru saja terjadi di Indonesia bahkan satu-satunya di dunia, bagaimana satu keluarga melakukan bom bunuh diri disebabkan oleh pengaruh ideologi radikal dan terorisme, jika ini dibiarkan maka tidak ada tempat yang aman dari serangan aksi terorisme termasuk objek vital nasional” kata Herwan, dihadapan para peserta undangan Fokus Discussion II Penyusunan Standar Operasional Prosedur Sistem Keamanan Objek Vital Nasional Subbidang Minerba Dan Batubara Dalam Menghadapi Ancaman Terorisme, hari ini, Kamis, (7/6) di Hotel Gammara, Makassar.
Lebih jauh Herwan menerangkan bahwa terorisme sekarang ini melakukan berbagai cara untuk menyebarkan virus ideologi radikal teroris, jika dahulu banyak melalui pertemuan tertutup, maka sekarang ini menggunakan media sosial, berbagai macam propaganda disebarkan agar masyarakat bersimpati dan ikut menjadi kelompok mereka.
Melihat berbagai penomena dan fakta yang terjadi, Herwan meminta agar Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Keamanan Objek Vital Nasional Subbidang Mineral Dan Batubara yang sedang disusun benar – benar nantinya dapat dipergunakan dan dijalankan sehingga dapat mengantisipasi sedini mungkin berbagai gangguan keamanan pada obvit nasional di tanah air.
Beberapa stake holder yang hadir pada kegiatan fokus discussion group antara lain, Dit Obvit Polda, Brimob, ANTAM, BINDA/Kabag OB, PT. Freeport Indonesia, PT. Vale Indonesia, PT. Adaro Indonesia, Obvit Polda Sulsel dan Yonif Raider 700.