Surabaya – Pemuda memiliki peran utama dalam menangkal radikalisme dan terorisme. Pernyataan ditegaskan Menpora Imam Nahrawi saat menjadi narasumber Seminar Semarak Ramadhan yang diselenggarakan Remaja Masjid, di Ruang Ash-Shofa Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/6/2018) akhir pekan kemarin. Hadir pada acara itu Direktur Binmas Polda Jatim Gamar Basri, dan Dirut Masjid Nasional Al-Akbar Endro Siswantoro.
Dikutip dari kemenpora.go.id, Menpora memaparkan pengertian radikalisme dengan lugas dan jelas. Ia mengawali pengertian radikalisme yaitu sebuah upaya cepat yang membahayakan karena dibubuhkan kekerasan. Lebih fatal lagi karena radikalisme itu inkonstituional yang sangat mencederai kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejak awal telah dibangun dengan semangat persatuan.
“Ini pertemuan luar biasa dan kado terindah bagi saya bertemu para sahabat-sahabat sekalian, karena di sini berkumpul calon-calon pemimpin masa depan, dan hadir IPPNU, IPM, PII, beserta organisasi kepemudaan dan pelajar lainnya yang sejak awal telah sepakat tetap menjaga tegak dan kokohnya NKRI,” ujar Imam Nahrawi.
Ada data yang mencengangkan sehubungan dengan sumber rujukan Generasi Z (Generasi MIlineal) sebagaimana yang dirilis pada acara Najwa Shihab di salah satu televisi, yaitu penyebaran paham radikalisme 50,59% dari Media Sosial (Medsos), 48,52% dari Buku (Kitab), dan 39,30% dari Televisi.
“Jika ini tidak terkendalilkan akan sangat berbahaya, karena Medsos perlu kroscek yang mendasar, buku perlu jelas pengarangnya, dan televisi perlu akurat nara sumbernya,” katanya.
Disela-sela acara juga diadakan penyematan pin “Laskar Pemuda dan Remaja Masjid Anti Radikalisme”, yang disematkan oleh Menpora kepada enam perwakilan pemuda dan remaja dari IPPNU, IPM, PII, dan Remaja Masjid Al Akbar Surabaya.
Menpora tidak lupa mengajak seluruh yang hadir untuk tidak henti-hentinya mendoakan agar Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games, sukses penyelenggaraan, prestasi, administrasi, dan ekonomi.