Polisi Malaysia Tangkap 15 Orang Terduga Teroris

Jakarta – Kepolisian Malaysia dilaporkan menahan 15 orang yang diduga terkait dengan kegiatan kelompok teror ISIS. Dalam penangkapan tersebut, beberapa di antaranya termasuk pelajar sekolah menengah atas dan ibu rumah tangga (IRT) yang dicurigai berencana untuk melakukan aksi teror tunggal (lone wolf) di beberapa kawasan di Kualalumpur. Kabar itu dikutip dari Reuters Jumat (1/6/2018) akhir pekan kemarin.

Di antara belasan orang tersebut, sembilan orang merupakan warga negara asing. Operasi penangkapan dilakukan sejak 27 Maret hingga 9 Mei 2018 di bawah pimpinan Inspektur Jenderal Mohamad Fuzi. Dalam keterangan resmi Kepolisian Malaysia. Fuzi mengngkapan, bahwa rencana penyerangan meliputi gereja, vihara dan pusat hiburan.

Sejumlah remaja berusia 17 tahun tertangkap tangan sedang membuat enam bom dan sudah mengujicoba salah satunya. “Mereka melakukan survei dan merekam kegiatan di sekitar lokasi target teror. Video tersebut diunggah ke dalam empat grup pesan yang terkait dengan kelompok ISIS,” kata Fuzi.

Selain remaja, polisi juga menangkap ibu rumah tangga berusia 51 tahun. Ia diduga menjadi calon pengebom mobil saat pemungutan suara Malaysia di kawasan non-Muslim. “Ia berencana menabrakkan mobilnya ke arah pemukiman. Mobilnya dirancang penuh bensin agar bisa meledak dahsyat,” ujar Fuzi.

Sedangkan warga negara asing yang ditangkap berasal dari Bangladesh, Filipina dan Afrika Utara. Seorang warga Bangladesh yang merupakan pemilik tempat makan diduga menyelundupkan senjata api. Sementara itu enam warga Filipina yang ditangkap terkait dengan aksi teror ISIS di Filipina. Serta pasangan suami istri asal Afrika Utara yang ditangkap diketahui berencana bergabung dengan ISIS di negaranya. Mereka telah dideportasi oleh polisi pada bulan April.

Sama seperti Indonesia, Malaysia juga terus digempur teror. Hingga akhir tahun lalu ratusan orang telah ditangkap karena diduga terkait dengan aksi teror. Tahun 2016 menjadi tahun teror pertama Malaysia setelah kelompok ISIS mengaku menjadi pelaku pelemparan granat di Kuala Lumpur. Enam orang terluka akibat teror itu.