Jakarta – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan pihaknya menemukan adanya 57 orang yang diduga sebagai jaringan teroris dari enam daerah memasuki DKI Jakarta pasca kerusuhan di Mako Brimob beberapa hari lalu.
Dilansir dari Poskotanews, data tersebut diperoleh Indonesia Police Watch (IPW). “Sejak Jumat pukul 20.00 jaringan teroris ini sudah berada di Jakarta,” kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Sabtu (12/5).
Data yang dimiliki IPW menyebutkan teroris tersebut berasal dari Kelompok Tegal, 3 orang; kelompok Pekanbaru pimpinan Boy 10 orang. Mereka melintasi jalan darat dan sempat mampir di Lampung sebelum menyeberang ke Banten.
Kemudian Kelompok Karawang pimpinan Abu Sayyaf 6 orang mengendarai sepeda motor. Selanjutnya kelompok Cirebon terbagi dua, 7 orang menyewa mobil rental dan langsung membuka posko di Depok. Kelompok kedua, tidak terlacak karena menghilang.
Sementara dari kelompok Indramayu 7 orang. Kelompok Tasikmalaya juga terbagi dua. Pimpinan Rido 10 orang dan tiba di Jakarta dengan tiga mobil. Sedangkan pimpinan Ade Cawe, 5 orang dan datang dengan tiga sepeda motor.
Kelompok Ade Cawe ini sudah berhasil diciduk polisi (di kawasan Tambun Bekasi). Satu tewas ditembak polisi, tiga ditangkap, termasuk Ade Cawe. Sedangkan satu lagi berhasil lagi kabur.
“IPW berharap polisi melakukan pagar betis agar kelompok teroris ini bisa segera diciduk sebelum beraksi menebar terornya,” ungkapnya.
Dalam menghadapi makin sadisnya aksi terorisme, menurutnya jajaran kepolisian perlu introspeksi dan evaluasi diri agar tidak terus menerus menjadi bulan bulanan teroris.
“Terutama pasca kerusuhan di Rutan Brimob dimana para teroris serasa mendapat angin, Polri perlu meningkat profesionalitasnya agar gerakan terorisme bisa segera dilumpuhkan,” tutupnya.