Tohpati (9/5) – Peristiwa kerusuhan di Rutan Cabang Salemba di kawasan Mako Brimob Polri di Kelapa Dua pada 8 Mei 2018 membuka kesadaran bersama bersama bahwa serangan teror terus menjadi ancaman serius dan bukanlah rekayasa dan pengalihan isu politik. Keberadaan kelompok ini masih eksis dengan bukti kelompok napiter yang menyuarakan keinginan melakukan amaliyat atau seruan melalui media sosial untuk melakukan peperangan melawan aparat kepolisian.
Fakta itulah yang menuntut kesiapsiagaan aparat dan pasukan penanggulangan teror. Kesiapsiagaan nasional merupakan langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan untuk menghadapi dinamika krisis bila suatu saat terjadi aksi teror yang memerlukan penanganan khusus.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai lembaga koordinator dalam rangka penanggulangan terror berwenang dalam menyiagakan aparat keamanan dan stakeholder. Penyiapan kesiapsiagaan dilakukan khususnya di wilayah-wilayah yang dianalisis masih menjadi wilayah rawan dan berpotensi terjadi serangan teror termasuk pada event-event kenegaraan tertentu.
Hal ini sebagaimana dilakukan oleh BNPT di Markas Korps Brigade Mobil Polda Bali di Tohpati, Klungkung, Bali (9/5/2018). Pelaksanaan kegiatan ini untuk menyiapkan pasukan dan aparat keamanan dalam rangka menyongsong Pilkada serentak, salah satunya di Bali. Selain itu, agenda internasional berikutnya adalah diselenggarakannya Annual Meeting of IMF World Bank di Bali pada bulan Oktober 2018 mendatang. Berbagai momentum nasional tersebut menuntut kesiapsiagaan pasukan dalam rangka pengamanan dan deteksi dini serangan atau aksi yang akan mengganggu ketertiban selama keberlangsungan agenda tersebut.
Apel Kesiapsiagaan ini diikuti oleh personel dari Satbrimobda Bali, Polairud Polda Bali, dan personel dari Yonif Raiders 900/ Satya Bhakti Wirottama berjumlah 300 orang. Apel Kesiapsiagaan dipimpin oleh Sekretaris Utama BNPT, Marsekal Muda TNI Dr. Asep Adang Supriadi, S.T., M.M.
Selain menggelar pasukan, kesiapsiagaan ini juga melakukan pengecekan terhadap alat dan perlengkapan yang dimiliki oleh pasukan TNI-Polri di wilayah Bali. Apel kesiapsiagaan BNPT juga diisi dengan kegiatan pemeriksaan alat alustista oleh Gubernur Bali, Kapolda Bali, Kabinda Bali, Danrem 163/Wira Satya, Danlanud dan Danlanal Denpasar.
Dalam sambutannya, Adang selaku Irup dalam pelaksanaan apel tersebut menyampaikan Bali akan mengadakan perhelatan akbar Nasional di tahun ini termasuk menjadi tuan rumah Annual Meeting Of IMF World Bank 2018. Even-even tersebut tentunya akan mendapat sorotan pemberitaan yang luas. Pemberitaan inilah yang dapat berpotensi digunakan oleh kelompok radikal untuk melaksanakan aksinya agar mendapatkan gaung perhatian publik yang luas.
“Oleh karena itu saya berharap kita mampu bersinergi, bahu membahu untuk meminimalisir sekecil mungkin peluang bagi kelompok radikal atau kelompok teror untuk melaksanakan aksinya di Indonesia, terutamanya di Bali.” Ucap Adang.
Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk memberikan gambaran perkembangan terorisme terkini di Indonesia agar aparat keamanan memiliki wawasan dan pengetahuan yang sama terkait modus terbaru dari terorisme. Paparan ini disampaikan oleh AKBP Dr (Cand) Didik Novi Rahmanto, M.H., Satgas Penindakan BNPT. Sebelum melakukan pemaparan Didik Novi juga meminta para perwira peserta untuk doa bersama ditujukan untuk para anggota Polri yang gugur akibat penyanderan oleh kelompok teroris di dalam rutan Brimob.
Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose usai pelaksaan apel juga menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Polda Bali dan seluruh stakeholder bersama BNPT siap mengamankan dan menyukseskan Pilkada serentak 2018, Tahapan Pemilu 2019 dan Annual Meeting Of IMF World Bank 2018.
“Jika terjadi sesuatu kita sudah siap dengan kontingensinya.” Ujar Kapolda.