Jakarta – Pemerintah terus mendorong program-program pencegahan aksi terorisme yang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait. Salah satunya pembentukan Pusat Media Damai (PMD) oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). PMD bertugas untuk membendung dan melawan berbagai propaganda paham radikal terorisme di dunia siber.
“Pemerintah terus berupaya mencegah aksi terorisme melalui dunia siber, dengan cara membentuk beberapa unit kerja untuk mengantisipasi berkembangnya rekruitmen “lone wolf” melalui teknologi siber. Polri secara khusus menangani kejahatan siber dan multimedia, sementara BNPT telah membentuk Pusat Media Damai,” ungkap Wiranto saat memberikan paparan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Global di Sochi, Rusia, Rabu (25/4/2018).
Oleh karena itu, dia mengajak para peserta konferensi untuk melawan aksi terorisme, memperkuat upaya hukum, berbagi informasi dan data intelijen, mengontrol daerah perbatasan dan teknologi siber melalui berbagai mekanisme kerja sama internasional. Juga sesegera mungkin mengambil langkah untuk menghancurkan atau melemahkan kapasitas finansial kelomok teroris.
“Untuk terus menghadapi tantangan ini, mari kita bersama-sama memperkuat upaya dalam mencegah dan membasmi terorisme dengan memperkuat kerja sama baik secara bilateral, regional, maupun internasional,” pungkasnya.