Jakarta – Operasi tinombala untuk mencari sisa teroris yang belum tertangkap kembali diperpanjang hingga juli mendatang di Poso, Sulawesi Tengah. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Kepolisian untuk segera meringkus 7 orang yang tersisa dari kelompok teroris pimpinan almarhum Santoso, jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT)
Komisioner kompolnas Poengky indarti mengatakan, saat ini kepolisian harus konsentrasi pada pengamanan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan digelar dalam waktu dekat. Menurutnya, kelompok teroris anak buah Santoso yang tersisa tersebut dikhawatirkan akan mengganggu pelaksanaan Pilkada Serentak di sejumlah daerah di Indonesia.
“Memang jaringan kelompok teroris ini masih ada yang tersisa di sana dan harus segera ditangkap,” tuturnya Senin (16/4/2018).
Dia juga mengapresiasi kepolisian yang telah memperpanjang masa Operasi Tinombala selama 100 hari ke depan, meskipun Kopassus tidak lagi terlibat dalam operasi tersebut untuk memburu para teroris yang tersisa di Poso. Menurutnya, operasi Tinombala akan dipegang langsung oleh Korps Brimob Mabes Polri.
“Operasi ini memang harus dilanjutkan kalau kelompok teroris masih ada. Tapi memang yang jelas Operasi Tinombala ini akan dihandel langsung oleh Korps Brimob Mabes Polri,” tegasnya.
Nama teroris yang tersisa itu di antaranya adalah Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon, Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar, Qatar alias Farel, Nae alias Galuh, Basir alias Romzi, Abu Alim dan Kholid.