Jakarta – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta penanganan kasus terduga teroris Muhammad Jefri yang meninggal di Indramayu, dilakukan secara jujur. Seperti diketahui Jefri meninggal dunia setelah ditangkap bersama istrinya oleh Densus 88 Antiteror.
“Itu harus dijelaskan kenapa meninggal, katanya gara-gara serangan jantung ya silakan transparan, terbuka, bisa diautopsi terbuka, transparan, jujur apa adanya supaya tak ada salah paham,” kata Zulhas saat menghadiri seminar ‘Menghadapi Fenomena Penzaliman Terhadap Ulama’ di Aula DDII, , Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018), dikutip dari detik.com.
Menurut Zulkifli, masyarakat saat ini sangat sensitif dalam menyikapi sejumlah isu. Karena itu, Polri harus terbuka menjelaskan soal tewasnya M Jefri.
“Publik lagi sensitif masuk tahun politik ini. Termasuk parlemen juga harus bijak seperti MD3 kita akan jelaskan aparat kepolisian kalau ada penyerangan ke ulama segera dijelaskan yang terjadi karena tafsiran macam-macam, yang penting tegas tepat terbuka kalau sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi menyebut Jefri meninggal karena serangan jantung. Polisi mengatakan tidak ada luka lebam yang ditemukan di tubuh Jefri. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut awalnya Jefri ditangkap di perjalanan pada 7 Februari pukul 15.17 WIB.
Setelah ditangkap, kata Setyo, Jefri pada pukul 18.00 WIB mengeluh sesak napas. Setyo mengatakan tim Densus 88 membawa Jefri ke klinik terdekat. Namun, di klinik tersebut, kata Setyo, nyawa Jefri tidak tertolong.