Medan – Menpora Imam Nahrawi meminta Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) terus aktif menjaga nilai-nilai kebhinekaan. Permintaan itu diutarakan Menpora saat menghadiri Dies Natalis GMKI ke-68 di Catholic Center Keuskupan Agung Medan, Sumatera Uara, Jumat (9/2/2018) lalu
“GMKI adalah persekutuan yang dididik berlandaskan cinta dan kasih. Oleh karena itu visi kedamaian harus tetap diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Imam Nahrawi.
Menpora menambahkan, meskipun GMKI baru berdiri setelah proklamasi kemerdekaan, namun cikal bakal GMKI jauh lebih panjang dari itu. Sejarahnya dapat dilacak hingga masa pergerakan nasional seperti melalui Christelijke Studenten Vereeniging Op Java (CSV), dan juga peran tokoh nasional Johanes Leimena dan Wolter Monginsidi.
“Pak Leimena pernah berkata, GMKI jadilah pelopor dari semua kebaktian yang akan dan mungkin harus dilakukan di Indonesia. GMKI jadilah suatu pusat sekolah latihan arau leerschool dari orang-orang yang mau bertanggung jawab atas segala sesuatu yang mengenai kepentingan dan kebaikan negara dan bangsa Indonesia,” pesan Menpora dengan mengutip kata J Leimena.
Selain itu, lanjut dia, GMKI harus ambil bagian dalam momentum bonus demografi yang mencapai puncaknya diprediksikan terjadi tahun 2030, di mana jumlah anak muda usia produktif menjadi bagian besar bangsa.
Artinya GMKI harus dapat melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih pada semua strata, dan melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia dan kelestarian sumber daya alam untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia. Selain aktif dalam pembangunan ekonomi, GMKI juga harus aktif menjaga nilai-nilai kebhinekaan.
“Jika jatuh sembilan kali, bangunlah sepuluh kali, jika tidak bangun, berusahalah untuk duduk dan berserah kepada Tuhan. Selamat ulang tahun GMKI. Hidup Pemuda Indonesia,” tutupnya dengan mengutip kata kata hebat pemuda Kristen Wolter Monginsidi.