Kabul – Tujuh tentara angkatan darat Afghanistan, termasuk dua jenderal, dipecat atas serangan mematikan di sebuah pangkalan militer Kabul, kata Presiden Ashraf Ghani pada Selasa (6/2/2018).
Sedikitnya lima penyerang – pria bersenjata dan pengebom bunuh diri – meluncurkan serangan fajar pada 29 Januari, menewaskan 11 tentara dan melukai 16 lainnya. Serangan tersebut diklaim oleh kelompok ISIS.
“Tujuh perwira berpangkat tinggi termasuk dua jenderal melakukan kelalaian kerja. Ketujuhnya dipecat dan dirujuk ke penyelidikan lebih lanjut,” kata Ghani di Twitter setelah sebuah pemeriksaan mengenai insiden itu seperti dikutip Antaranews.com.
Pemerintah Ghani yang didukung Amerika Serikat (AS) mendapat tekanan publik untuk meningkatkan keamanan di ibu kota, setelah serentetan serangan yang menunjukkan kemampuan Taliban dan ISIS untuk menyerang di jantung negara tersebut.
Sejak 20 Januari, militan menyerbu sebuah hotel mewah, mengebom jalanan padat dan menggempur kompleks militer di Kabul, menewaskan lebih dari 130 orang. Serangan tersebut, termasuk bom ambulans yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya, membuat marah warga Afghanistan.
Direktorat Keamanan Nasional, badan mata-mata Afghanistan pada Selasa menyita sebuat truk yang disebut mengangkut dua ton bahan yang dapat digunakan untuk membuat bom. Truk tersebut melakukan perjalanan dari Kabul ke Provinsi Parwan utara tempat pangkalan udara AS Bagram berada, kata seorang pejabat, demikian dikutip dari laporan AFP.