Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan inovasi dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di Indonesia. Salah satunya adalah merekrut anak muda Indonesia untuk menjadi duta damai dunia maya. Sejak digulirkan 2016 lalu, saat ini sudah ada sekitar 600 duta damai dunia maya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk memantapkan motivasi para duta damai serta memperkuat sinergi dengan Pusat Media Damai (PMD) BNPT, para duta damai terbaik sebanyak 152 orang dikumpulkan di Jakarta untuk melakukan pelatihan tingkat lanjut selama 4 hari. Tidak hanya itu, untuk mendorong motivasi mereka, BNPT juga merangkul dua penyanyi papan atas Indonesia, Slank dan Kikan Namara (eks vokalis band Cokelat). Kikan sendiri adalah ambassador duta damai dunia maya 2017.
“Anak muda itu penuh gairah, sehingga harus kita arahkan sehingga bisa mempengaruhi teman-temannya untuk menyebarkan perdamaian. Antusias anak muda sangat luar biasa. Kami berharap banyak supaya para duta damai ini bisa memberikan inovasi dan dinamika luar biasa dan pesan-pesan yang sangat mengena dengan cara mereka,” kata Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius MH saat melakukan talkshow di hari kedua pelatihan tingkat lanjut duta damai dunia maya 2017 di Jakarta, Selasa (28/11/2017) malam.
Talkshow itu dipandu dua presenter televisi top Yohana Margareta dan Balqies Manisang. Selain Kepala BNPT, talkshow itu juga menghadirkan Slank, Kikan, dan mantan teroris, Iqbal Husaini alias Rambo, serta perwakilan duta damai dari Banjarmasin, Muhammad Alfiansyah.
Menurut Komjen Suhardi Alius, para generasi muda ini adalah sasaran utama brainwashing dalam penyebaran radikalisme. Pasalnya anak muda biasanya masih labil, tapi lapar kreativitas sehingga harus diarahkan. Diharapkan dengan adanya duta damai dunia maya, mereka bisa mendapat pencerahan dengan bahasa anak muda juga.
“Para duta damai dunia maya ini memiliki kualitas dan kemampuan untuk menginfiltrasi dari sisi kebaikan lebih dalam lagi kepada sesama anak muda. Apalagi dinamika media sosial yang luar biasa, mereka harus terus maju. Juga pada generasi muda pada umumnya seharusnyab sharing tanpa saring harus dihilangkan,” terang Suhardi.
Ia mengungkapkan saat ini tidak ada ruang yang steril dari ancaman terorisme. Karena itu, seluruh bangsa, terutama generasi muda harus fight melawan terorisme, baik melalui dunia nyata maupun dunia maya.
“Melalui dunia maya tidak ada filter lagi, semua bisa ditelan begitu saja. Dan itu bisa terjadi dimana-mana dan di sekitar kita. Karena itu peran adik-adik duta damai dunia maya BNPT untuk melawan mereka dengan menyebarkan konten-konten damai di dunia maya,” ujar Komjen Suhardi Alius.
Komjen Suhardi Alius mengakui, tugas duta damai dunia maya ini tidak mudah. Tapi ia yakin para duta damai dunia maya yang notabene adalah anak muda, punya cara dan kiat sendiri untuk menghadapi penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya.
Terkait dengan langkah BNPT menggandeng Kikan dan Slank, Suhardi mengungkapkan untuk memberikan pemahaman lewat seni dan lagu kebangsaan yang mengundang nasionalisme sehingga mereka termotivasi untuk menjaga keragaman bangsanya.
Sementara itu, Kikan sebagai ambassador duta damai dunia maya 2017 mengaku keterlibatannya sebagai duta damai bukan karena terpaksa atau dibayar semata tetapi karena kata hati dan sebagai bentuk komitmen dia sebagai orang Indonesia.
“Saya menjalankan ini tidak seperti tanggung jawab, tapi sesuatu yang saya senangi,” kata Kikan.
Ia mengaku prihatin melihat derasnya arus informasi di dunia maya yang sangat mudah di akses. Untuk itu ia mengajak seluruh orang tua seluruh Indonesia untuk bisa menyeleksi dan bisa terjun ke dunia anak-anak muda agar paham dengan apa yang didapat anak-anak di dunia maya.
“Menjadi duta damai dunia maya adalah langkah positif untuk menjadi benteng NKRI melalui internet. Yakinlah apa yang kita tanamkan hari ini akan berbuah indah di masa mendatang,” tukas Kikan.