Damailahindonesiaku.com, Banyumas — Setelah berjam-jam melakukan workshop dan pelatihan website, puluhan situs lahir dari komunitas santri Jateng. Situs-situs yang baru dilahirkan ini nantinya akan fokus mengajarkan Islam yang menyejukkan. Mereka pun sah menjadi bagian dari komunitas damai yang sudah bertekad menebar kebaikan di dunia maya.
Lahirnya situs-situs Islam dari kalangan santri adalah bagian dari upaya komunitas Islam membersihkan nama dan citra Islam sebagai agama yang mengajarkan Rahman dan Rahim (cinta kasih). Sebagaimana diketahui, citra Islam yang agung beberapa tahun terakhir di-“kangkangi” dan diinjak-injak oleh situs radikal bukan Islam. Atas nama Islam, situs-situs yang berisi kebencian dan takfiri, maupun propaganda ISIS, selama ini mewarnai internet dengan kekerasan dan kekejaman. Sekedar contoh, arrahmah.com sering memberitakan ‘karamah’ anggota ISIS yang mati di syuriah.
Padahal, menurut para santri pemberitaan seperti itu konyol dan tidak masuk di nalar agama maupun akal (naqli dan aqli). Bagaimana mungkin, orang yang mati karena kebencian tak berdasar disebut Syahid dan memiliki ‘karamah’. Padahal, ‘karamah’ adalah karunia Allah kepada para hamba yang baik, bukan hamba arogan yang senang memenggal kepala manusia tanpa alasan yang benar.
Itu baru contoh satu situs, belum situs-situs yang lainnya seperti shoutussalam yang terang-terangan mendukung ISIS. Situs-situs brengsek itulah yang oleh para santri dianggap melecehkan, menodai, dan ‘memberaki’ kesucian ajaran Islam.
Para santri bukanlah orang bodoh. Mereka bertahun-tahun ber-takhassus mempelajari sumber-sumber Islam secara otentik. Mereka belajar dari sumber aslinya yang berbahasa Arab dan tulis oleh ulama-ulama besar yang punya kontribusi besar terhadap umat Islam. Apalagi para santri dibekali keilmuan Islam yang muttasil (bersambung) mulai dari kyainya, gurunya kyai, gurunya guru kyai, sampai kepada Rasulullah. Mata rantai (sanad) keilmuan inilah yang menjadikan pemahaman Islam kaum santri otentik dan berasal dari sumber yang paling otoritatif, yaitu Rasulullah.
Secara spiritual, bagi kalangan santri melakukan kampanye damai di dunia maya adalah jihad akbar di masa modern seperti sekarang. Karena sifatnya adalah jihad, melawan konten negatif Islam ala situs radikal terorisme berpahala sangat besar dan menjadi salah satu perantara (wasilah) untuk menikmati jannatunna’im (surga). Tentu saja tetap dengan niat yang ikhlas.
Semoga saja apa yang mereka lakukan diridhai Allah dan menjadi timbangan amal yang menguntungkan di hari akhir nanti.
Bagaimana dengan anda? Apa yang akan anda lakukan?