Mataram – Ketua Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Hj Khofifah Indar Parawansa, mengajak muslimat NU menjaga keamanan dan melarang ikut pergerakan radikal, kekerasan, dan narkoba. Jangan sampai ada muslimat NU berniat mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesa (NKRI), termasuk membuat gerakan yang merusak Pancasila.
Hal itu diungkapkan Khofifah Indar Parawansa ketika menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Mataram, Lombok. Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial yang maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur itu juga bertemu dengan para Muslimat NU se-NTB di Islamic Center Mataram, Kamis (23/11/2017).
“Tidak ada manfaatnya membuat pergerakan yang merugikan orang banyak apalagi negara. Lebih baik para kaum hawa memperbanyak amal soleh karena, amal soleh itu tidak bisa diambil oleh siapapun termasuk Allah SWT. Kalau harta kekayaan dikumpulkan, kapan saja bisa diambil karena itu barang titip,” kata Khofifah.
Dikatakan, selain menjaga keamanan, Muslimat jangan pernah mengenal yang namanya Narkotika, karena barang itu sangat membahayakan bagi kesehatan dan dapat menjatuhkan seseorang. Sebab jika sudah masuk dalam genggaman atau pecandu narkoba, selain merusak akal sehat, bisa menjatuhkan dari kemiskinan.
Dalam kesempatan itu dia juga memaparkan bahwa Narkoba bukan hanya yang dijual berbungkus benih dengan harga selangit. Akan tetapi, ada juga jenis buah biasa ada diperkampungan yang memiliki zat cetropika disebut kecubung. Jika itu digoreng dibuat layaknya kopi, sama artinya dengan konsumsi narkoba yang dapat memasukkan.
“Jangan biarkan otak dan pikiran terkontaminasi zat adiktif. Hal itu dapat mengakibatkan kita jadi gila. Berikan hikmah yang baik kepada generasi penerus kita,” pungkasnya.