Zamboanga City – Militer Filipina berhasil menyelamatkan lima sandera yang diculik kelompok Abu Sayyaf di Provinsi Tawi-Tawi, Mindanao. Kelompok yang berjanji setia kepada ISIS itu melakukan penculikan dengan berbekal alat peledak, mortir, dan senapan otomatis.
Pasukan Satuan Tugas Gabungan Tawi-Tawi dan Pasukan Angkatan Laut Komando Mindanao Barat melakukan penyelamatan pada Jumat (17/11/2017) lalu di perairan Pulau Sugbay di Kota Languyan. Korban yang berhasil diselamatkan adalah nelayan yang diculik bulan lalu oleh kelompok militan tersebut di dekat daerah pesisir Desa Simbahan, Kota Pangutaran, di Provinsi Sulu
Komandan Satuan Tugas Gabungan Tawi-Tawi, Brigadir Jenderal Custodio Parcon Jr seperti dikutip dari portal berita Filipina, ‘Rappler’, Selasa (21/11/2017) mengatakan, penyelamatan berhasil dilakukan karena kelengahan para penculik. Operasi militer yang direncanakan di daerah tersebut membuat para militan Abu Sayyaf kebingungan dan berusaha melarikan diri.
Sementara itu, Komandan Komando Pasukan Mindanao, Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr mengatakan, korban telah mendapatkan pemeriksaan medis saat mereka tiba di kantor pusat militer. Dia memuji unit militernya karena telah berhasil melakukan operasi penyelamatan melalui operasi khusus. “Baru pekan lalu, tiga korban penculikan asal Vietnam berhasil diselamatkan dari tangan penculik kelompok Abu Sayyaf,” kata Galvez.
Kelompok Abu Sayyaf yang berafiliasi kepada ISIS itu, telah melakukan pemboman, penculikan, pembunuhan, dan pemerasan di Filipina sejak 1991. Setelah penyelamatan terakhir ini, kelompok militan itu masih menahan sedikitnya tujuh orang asing dan 10 warga Filipina sebagai sandera.