Jakarta – Aksi media sosial untuk memberantas terorisme dan paham radikal terus berlanjut. Kali ini dilakukan ‘YouTube’ yang memblokir berbagai video yang dianggap radikal dan mengandung unsur terorisme. Langkah itu dilakukan ‘YouTube’ setelah mendapat protes dari netizen yang sangat membenci teror dari berbagai kelompok radikal.
Seperti dikutip dari situs ‘Mashable’, Kamis (16/11/2017), ‘YouTube’ baru saja menghapus sekitar 70.000 video ceramah pendakwah ekstrim asal Amerika Serikat (AS) bernama Anwar Al-Awlaki. Video-video tersebut dinilai oleh nitizen mampu membangkitkan seseorang menjadi radikal dan terorisme.
Tiga perempat dari jumlah video yang telah dihapus YouTube, atau sekitar 18.600 video yang tersisa adalah laporan berita dan perdebatan mengenai kematian Awlaki. Dia dilaporkan terbunuh dalam serangan drone Amerika Serikat enam tahun silam. Dalam video yang sudah diposting Youtube, Awlaki dianggap sebagai anggota dari jaringan teroris Al Qaeda.
Video Awlaki tersebut juga memperlihatkan kehadiran para teroris termasuk pembom Marathon Boston, penembak jitu Fort Hood, dan penembak di Orlando, Florida dan San Bernardino, California. Para netizen meminta YouTube menghapus video tersebut dan memblokir video baru lainnya yang beredar.
Oleh karena itu YouTube telah menghapus video tersebut yang mengandung unsur terorisme. Pemblokiran ini merupakan langkah tepat yang diambil YouTube dalam menangani kasus terorisme yang kerap terjadi di seluruh dunia.
Sebelumnya, Google, Facebook, Twitter, bahkan Airbnb, telah lama mengatakan bahwa mereka akan bertanggung jawab atas setiap konten yang masuk di platform mereka. Pemblokiran video itu diharapkan mampu mengurangi konten terorisme dan konten negatif lainnya yang diposting di YouTube.