Kementerian dalam negeri Singapura, Rabu, 27 Mei 2015, mengatakan dua remaja Singapura ditahan terkait aktivitas terorisme pada April dan Mei. Satu remaja berusia 19 tahun dan lainnya 17 tahun.
Dilansir Channel News Asia, Arifil Azim Putra Norja’i yang ditangkap pada April lalu, merupakan warga Singapura pertama yang ditangkap, karena merencanakan serangan teror di Singapura.
Penyelidikan mengungkap bahwa Azim menjalani radikalisasi sejak 2013, saat mulai membaca propaganda kelompok militan di internet. Dia kemudian ingin bergabung dengan ISIS.
Azim yang mendukung ideologi radikal dan cara kekerasan ISIS, membuat pertemanan dengan sejumlah orang di internet, yang dianggap dapat membantunya bergabung dengan ISIS.
Dia juga secara aktif mencari informasi, tentang rute perjalanan menuju Suriah. Azim mengaku akan melakukan serangan di Singapura, jika tidak berhasil bergabung dengan ISIS di Suriah.
Azim telah membuat beberapa rencana, tentang bagaimana akan menyerang beberapa fasilitas penting, juga membunuh para pejabat pemerintah. Jika tidak berhasil, maka dia akan melakukan serangan di tempat publik.
Aktivitas Azim terungkap oleh beberapa orang, yang melihat perubahan pada dirinya. Mereka melaporkan kecurigaan itu pada otoritas, yang kemudian melakukan penyelidikan.
Wakil PM Teo Chee Hean mengatakan, Singapura menghadapi ancaman nyata radikalisasi, sama seperti negara lainnya. Dia mengatakan serangan masih dapat terjadi, sekalipun negara telah berada dalam kewaspadaan tinggi.
sumber : viva.co.id