Roma – Komunitas Sant’ Egidio di Italia menyatakan kekagumannya pada harmoni kemajemukan yang dimiliki Indonesia. Menurut pendiri komunitas tersebut, Andrea Riccardi, mereka juga kagum pada Pancasila yang berhasil menyatukan bangsa Indonesia yang beragam budaya dan agama. Komunitas ini memandang Indonesia sebagai terkait kehidupan yang harmonis dan demokratis.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi dengan Presiden Komunitas Sant’ Egidio, Marco Impagliazzo dan Pendiri Sant ’Egidio, Andrea Riccardi di Roma. Pertemuan itu dilakukan pada Senin (9/10/2017) waktu setempat, setelah pertemuan bilateral Menlu Retno LP Marsudi dengan Menlu Italia, Massimo D’Alema.
Dikutip dari pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima ‘damailahindonesiaku.com’, Selasa (10/10/2017), Retno LP Marsudi menuturkan, kerja sama dengan komunitas ini telah berlangsung lama dan baik. “Kerja sama Indonesia dengan Komunitas Sant’ Egidio telah berlangsung lama salah satunya dengan organisasi massa Muhammadiyah dan NU, dan berjalan dengan baik,” katanya.
Dalam perteuan itu Menlu Indonesia diterima Presiden Komunitas Sant’ Egidio, Marco Impagliazzo dan Pendiri Sant Egidio, Andrea Riccardi. Komunitas Sant’ Egidio memandang Indonesia sebagai laboratorium kemajemukan yang mampu hidup harmonis dan demokratis. Pada pertemuan kali ini, kedua pihak juga berdiskusi mengenai berbagai masalah di kawasan, terutama yang menyangkut isu kemanusiaan, migrasi, terorisme serta dialog keagamaan yang telah tiga kali dilakukan oleh Indonesia dan Italia.
Komunitas Sant’ Edigio juga menghargai diplomasi kemanusiaan Indonesia di Myanmar dan Bangladesh. Menurut mereka, isu Rakhine merupakan isu kemanusiaan yang dapat berpengaruh stabilitas keamanan kawasan. Dalam pertemuan terbuka ini, Menlu Retno dan anggota Komunitas Sant Edigio juga sepakat bahwa terorisme tidak memiliki agama. Semua agama mengajarkan kedamaian.
Di sisi lain, komunitas Sant’ Egidio memandang Indonesia sebagai contoh terkait kehidupan yang harmonis dan demokratis. “Saya kagum terhadap Pancasila yang mampu persatukan bangsa Indonesia yang beragam budaya dan agama,” kata Andrea Riccardi.
Komunitas Sant’ Egidio merupakan komunitas tanpa batas persahabatan dengan orang-orang yang berasal dari negara dan budaya yang berbeda. Hal tersebut menjadi cara komunitas ini untuk mengekspresikan pengertian mereka tentang makna persaudaraan internasional.