Kapolri: Pemuda Indonesia Harus Contoh Zuckerberg, Bukan Mengumbang Hoax dan Ujaran Kebencian!

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), berbagai organisasi kemasyarakatan, dan keagamaan sedang berupaya keras memerangi ujaran kebencian maupun hoax yang beberapa waktu lalu bertebaran di media sosial. Namun, hingga kini masih ada saja yang melakukan tindakan buruk itu.

Farhan Balatif alias Ringgo (18) misalnya. Pemuda ini ditangkap pihak Poltabes Medan, lantaran membuat status yang kerap menghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Kapolri sendiri sangat menyesalkan perilaku buruk pemuda tersebut dan lantas membandingkan Farhan dengan anak-anak seusianya yang melakukan hal positif.

Kapolri sangat menyayangkan jika mental anak-anak negeri ini seperti perilaku Farhan. “Kasihan sekali kalau kita punya anak-anak yang punya mentalitasnya seperti ini. Kapan negara ini mau maju? Anak-anak lain, Mark Zuckerberg usianya baru 20-an tahun dia, sudah guncang dunia membuat suatu yang positif, membuat facebook yang kemudian membuat dia menjadi milioner. Itu yang harus dicontohi baik,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Selasa (22/8/2017).

Keprihatinan Tito bukan karena dirinya dihujat oleh Farhan, tetapi karena sikap negatif yang dimiliki oleh pemilik akun Ringgo itu. Menurutnya, setiap anak bangsa harusnya membuat kreatifitas yang baik. Bukan menebarkan kebencian.

Menurutnya membuat gambar-gambar yang tidak baik seperti dibuat oleh Ringgo, tidak baik untuk seorang pemimpin bangsa di kemudian hari. “Bukan saya maksudnya. Calon pemimpin bangsa, anak ini kan calon pemimpin bangsa, generasi muda bangsa,” katanya.

Menurut Tito, kasus penghinaan ini sedang didalami aparat Polda Sumut. Polisi sedang menyelidiki ada-tidaknya orang di belakang Farhan sehingga dia membuat postingan yang bernada hujatan.

“Kalau dia masalahnya iseng, tentunya kasus ini, proses hukum ini menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan. Tidak boleh namanya orang Timur seperti kita membuat hujatan-hujatan yang bisa mencemarkan nama baik. Apalagi di situ, kita liat cukup over ya, agak over dia,” tukas Tito.