Denpasar – Anggota Dewan Pers, Imam Wahyudi, mengingatkan media massa pers untuk ikut terlibat dalam upaya pencegahan terorisme. Dia menganalogikan keterlibatan pers sebagai sebuah persatuan kebaikan untuk melawan kejahatan.
Hal itu disampaikan Imam saat menjadi pemateri di kegiatan Visit Media yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali di RRI Denpasar dan TVRI Bali, Rabu (2/8/2017).
“Pers adalah bagian dari elemen masyarakat yang merupakan kebaikan dan harus bersatu, bahu-membahu membantu Pemerintah dalam pencegahan terorisme,” kata Imam.
Pria yang menghabiskan karirnya di dunia pers dengan malang melintang di pertelevisian nasional dan internasional tersebut juga mengatakan, keterlibatan media menjadi mutlak karena sifat terorisme sebagai kejahatan luar biasa. “Tidak bisa hanya Pemerintah yang menyelesaikan persoalan terorisme. Masyarakat, termasuk pers di dalamnya juga harus terlibat secara aktif,” tambahnya.
Anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, di kesempatan yang sama mendorong adakannya penandatanganan nota kesepahaman kerjasama antara FKPT Bali dan media massa setempat.
“Dengan kerjasama yang pasti, kita bisa berharap keterlibatan media massa pers dalam pencegahan terorisme bisa lebih maksimal,” ujar Willy.
Salah satu kerjasama yang menurut Willy bisa segera direalisasikan adalah menjadikan FKPT sebagai kepanjangan BNPT di daerah sebagai rujukan informasi atas setiap isu di upaya pencegahan terorisme. “Jika FKPT bisa menjadi rujukan informasi yang valid, kesalahan informasi yang berujung pada berita bohong pastinya bisa dicegah,” tegasnya.
Kepala Stasiun RRI Denpasar, Sofya Endang Widawati, menyambut baik adanya kegiatan Visit Media BNPT dan FKPT Bali ke lembaga yang dipimpinnya. Dia mengaku meski cakupan area siaran RRI Bali terkendala di wilayah Jembrana karena alasan geografis, pihaknya siap digandeng dalam upaya pencegahan terorisme.
“Apa yang bisa dilakukan RRI adalah sosialisasi dan menyiarkan pemberitaan yang mengedukasi. Kami terbuka untuk bekerjasama dengan BNPT atau FKPT Bali,” kata Endang.
Visit Media BNPT dan FKPT merupakan salah satu metode yang dijalankan di kegiatan Pelibatan Media Massa Pers dalam Pencegahan Terorisme. Satu metode lainnya adalah dialog Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme di Masyarakat, yang sudah dan akan diselenggarakan di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017.
BNPT dan FKPT pada tahun 2017 juga menggelar lomba karya jurnalistik yang mengangkat tema besar kearifan lokal sebagai sarana pencegahan terorisme. [shk/shk]