Jakarta – Ketua Umum MUI Jakarta Barat KH Munahar Muchtar mengingatkan para wanita Indonesia agar tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming dari kelompok ISIS. Hal itu dikatakan kepada Damailahindonesiaku.com, sehubungan dengan menyeruaknya sejumlah kasus bahwa wanita hanya dijadikan budak seks oleh anggota kelompok teroris internasional itu.
Menurut kiyai yang juga Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta itu, para wanita Indonesia harus menjaga harkat serta martabatnya sebagai perempuan. “Harkat dan martabat wanita harus dijungjung tinggi, jadi jangan mudah terpengaruh dengan janji-janji ini dan itu,” katanya ketika dihubungi di Jakarta, Senin (31/7/2017)
Dikatakan, wanita juga menyadari bahwa dirinya bukan seorang yang bebas begitu saja. Kalau masih gadis, katanya, seorang wanita masih dalam pengawasan orang tua dan kalau sudah menikah harus tunduk kepada suami.
Wanita juga harus punya pemikiran yang panjang bahwa budaya di luar negeri tidak sama dengan di Indonesia. “Tanah Air adalah negeri yang lebih baik untuk kita. Yang penting para wanita mau berbuat dan percaya kepada Allah SWT, di sini lebih enak daripada di negara lain,” katanya.
Belakangan ini memang sering terdengar berita bahwa para wanita hanya dijadikan budak seks oleh kelompok ISIS. Seorang perempuan Indonesia berusia 15 tahun misalnya, medio Juli ini dikabarkan menjadi korban kekerasan seksual oleh anggota ISIS. Surat kabar Turki “Hurriyet” mengabarkan, pelaku tindak kekerasan seksual tersebut telah ditangkap setelah sempat dinyatakan buron.
Menurut Hurriyet, remaja perempuan berusia 15 tahun itu “dibeli” dari orangtuanya di Istanbul oleh SY, seorang anggota ISIS untuk dinikahi.Korban dilaporkan sempat berbohong perihal nama dan jati dirinya, tetapi aparat hukum Turki akhirnya mengetahui identitasnya melalui catatan resmi di Istanbul.
Nadia Murad, perempuan Yazidi juga menceritakan kengerian yang dihadapi saat ISIS menguasai sebagian wilayah Irak yang berserak di kawasan itu.
Ada juga kisah sedih perempuan muda mantan budak seks militan bejat ISIS yang berhasil melarikan diri setelah dua tahun diperlakukan “seperti binatang” di Mosul, Irak Utara. Namanya Farida, wanita itu mengaku disembunyikan sebagai budak seks oleh seorang pejuang ISIS yang telah berkeluarga dan memperlakukan dirinya ibarat seekor binatang.