Begini Cara LP Maarif NU Tangkal Radikalisme

Jakarta – Penyaringan radikalisme dan terorisme pada anak usia sekolah
menjadi tantangan yang membutuhkan perhatian khusus dari lembaga pendidikan
di Indonesia. Karena itu, Lembaga Pendidikan Maarif (LP Maarif) Nahdlatul
Ulama (NU) menggunakan beberapa cara untuk menangkal isu tersebut.

Ketua LP Maarif NU, Z Arifin Junaidi mengatakan LP Maarif telah membuat
beberapa metode dan kurikulum yang dapat menangkal maraknya radikalisme
tersebut.  “Kita sudah menulis buku mengenai buku babon yaitu buku pegangan
bagi guru, itu Ke-NU-an Aswaja, kita juga menyusun kurikulum silabus dan
tentu saja kisi-kisi,” kata Arifin kepada wartawan di Jakarta, Jumat
(24/3/2017).

Menurutnya, dalam kurikulim tersebut juga ditanamkan pemahaman yang
moderat, sehingga para siswa lebih mencintai tanah air Indonesia. “Husbul
wathon minal iman itu ditekankan iman itu, ditekankan kepada siswa kita
bahwa cinta tanah air itu bagian dari iman,” jelasnya.

Selain itu, salah satu metode untuk menangkal radikalisme pada usia anak
yaitu dengan cara meneriakkan yel-yel  tentang kebangsaan. Menurut dia,
cara ini dapat diterapkan di sekolah sebelum kegiatan belajar mengajar
dimulai.

“Setiap pagi murid maarif itu diminta untuk meneriakkan yel-yel , siapa
kita? NU, pancasila? Jaya, NKRI? Harga mati. Itu yang selalu tiap pagi yang
ditekankan kepada murid untuk menangkal radikalisme,” kata Arifin.

Kendati demikian, dia tetap mengimbau kepada setiap orang tua agar tidak
menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah yang menjadi tempat anaknya
belajar. Pasalnya, pendidikan anak juga merupakan tanggung jawab orang tua.