Pekanbaru – Radikalisme merupakan ancaman nyata bagi masyarakat. Paham kekerasan yang bermula dari penyalahgunaan ajaran agama ini perlu penanganan serius, bukan saja dari pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Utamanya kepada para ulama dan da’I, mereka harus mampu memberikan informasi dan pengajaran yang benar terkait ajaran agama kepada masyarakat, tujuannya tentu agar masyarakat dapat memahami ajaran agama dengan benar dan tidak terjerumus menjadi radikal.
Atas dasar itu, hari ini, Rabu (19/10/16) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Riau menggelar dialog pelibatan da’i dalam program Islam damai untuk cegah radikalisme dan terorisme di Pekanbaru. Hadir dalam kegiatan ini antara lain; Prof. Dr. Syahrin Harap, MA selaku Guru Besar UIN Sumut sabagai narasumber yang akan mengurai radikalisme, dan Syahrullah Iskandar, MA dari The Nusa Institute yang akan memberikan panduan kepada para da’i se-kota Pekanbaru.
Sebagaimana disampaikan oleh Kabid Agama, Pendidikan, dan Dakwah FKPT Riau, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada para da’i dalam membentengi masyarakat dari pengaruh paham kekerasan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada para Da’i mengenai cara pencegahan paham kekerasan dan anti toleransi,” jelasnya saat member sambutan pada kegiatan yang dihadiri hampir 200an orang ini.
Melalui kegiatan yang dihelat di aula Hotel Alpha di kawasan harapan raya kota Pekanbaru ini, BNPT mengajak para Da’i dan Ta’mir Masjid se-kota Pekanbaru untuk ikut menjaga negeri ini dari bahaya radikalisme, salah satunya dengan terus memberikan pemahaman agama yang baik kepada masyarakat.