Jakarta – Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius berbagi program dengan delegasi Amerika Serikat (AS) saat pertemuan bilateral kedua negara di Hotel Sofitel, Nusa Dua Bali, Selasa (9/8/2016). Pertemuan itu digelar di sela-sela The 2nd Summit International Meeting for Counter Terrorism, 9-11 Agustus 2016.
Dalam pertemuan itu, Komjen Suhardi Alius menegaskan bahwa Indonesia fokus dan serius dalam menanggulangi problematika terorisme, termasuk membendung paham radikalisme yang merupakan akar gerakan terorisme. Salah satunya adalah keberadaan pusat deradikalisasi yang akan menunjang proses deradikalisasi sejumlah napi eks terorisme.
“BNPT telah merehabilitasi sejumlah eks napi terorisme baik yang di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun di luar Lapas,” ujar Komjen Suhardi Alius.
Selain itu, lanjut mantan Kabareskrim Polri ini, BNPT akhir-akhir ini juga aktif melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga negara terkait serta ormas besar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah dan Komnas HAM. Itu dilakukan agar penanggulangan terorisme itu bersifat menyeluruh dan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
Namun, Komjen Suhardi Alius juga mengakui, bahwa dalam menjalankan program penanggulangan terorisme di Indonesia, BNPT masih menemui banyak kendala. Salah satunya adalah masih digodoknya Undang-Undang Terorisme di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).