Kendari – Imam besar masjid Istiqal Prof. Dr. Nasarudin Umar, MA., mengatakan bahwa orang yang suka melakukan kekerasan bukan Islam, ini karena Islam bukan hanya masalah nilai saja, tapi ini masalah norma. Menurutnya, Islam sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, persaudaraan dan perbedaan, karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.
Ini disampaikannya saat memberikan paparan dialog film sebagai gagasan damai bagi pemuda dan perempuan di Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Atthaya (05/08/16) “Rekatnya bangsa Indonesia karena Islam, tidak ada yang dapat merontokkan Indonesia karena kita memiliki Islam yang kuat, Islam yang menghargai perbedaan dan mampu mempertahankan Idealis kebangsaan,”
Sementara itu, Dr. Andi Jamaro Dulung, Dosen Universitas Negeri Jakarta yang merupakan aktifis mahasiswa 65 ini menegaskan bahwa masa depan sebuah bangsa berada ditangan Pemuda dan Perempuan jika keduanya tidak dituntun oleh Pancasila dan UUD 1945.
“Bila ada Pemuda yang mengkafir-kafirkan pemerintah berarti pemuda itu sudah salah jalan, yakinlah kegiatan yang baik ini yang dilaksanakan oleh BNPT adalah kegiatan dimana negara hadir di antara kaum muda dan perempuan,” tegasnya.
Terorisme telah jamak diketahui sebagai sebuah momok yang menggerus rasa kebangsaan untuk menuju Indonesia yang paripurna, karena semangat ini yang tidak diingini oleh sebagian orang yang tidak memiliki jiwa yang religius, kebangsaan dan tenggang ras.
“Semoga saja kegiatan ini terus dapat terlaksana dengan berkelanjutan di tahun mendatang dalam rangka menggali nilai-nilai semangat pemuda di kalangan pemuda dan perempuan di sulawesi tenggara khususnya dan pemuda Indonesia umumnya,” tutup Andi.