BNPT Gandeng GP Ansor Jateng Perangi Paham Radikal-Terorisme dan ISIS

Semarang – Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Tengah antusias menyambut ajakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam melawan dan memerangi penyebaran paham radikal terorisme. Hal itu diwujudkan Ansor Jateng dengan mengerahkan para kader terbaiknya untuk ambil bagian dalam Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Aula Sudirman, Kodam Diponegoro, Semarang, Kamis (28/4/2016).

Ketua PW GP Ansor Jateng, Ikhwanudin menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya dialog pencegahan paham kekerasan penting untuk dilakukan, terlebih Jawa Tengah saat ini telah menjadi kawasan rawan radikalisme dan terorisme. “Di Jawa Tengah sudah ada indikasi (keberadaan) paham kekerasan, hal itu tampak dari adanya penangkapan terhadap tersangka kasus-kasus terorisme di wilayah Jawa Tengah”.

Antusiasme organisasi pemuda NU itu juga tampak sejak gladi resik, Rabu (27/4/2016) kemarin. Puluhan pengurus GP Ansor Jateng hadir dan menyimak arahan-arahan yang disampaikan oleh Kasubdit Kontra Propaganda dan Pengawasan BNPT, Kol Inf. Dadang Hendra Yuda, baik terkait teknis pelaksanaan kegiatan maupun arti penting kegiatan ini untuk masyarakat di Jawa Tengah. Dadang meminta kerja sama maksimal dengan GP Ansor agar kegiatan ini bisa menghasilkan gaung positif dalam mencegah masuknya paham radikal terorisme di kalangan pemuda, khususnya di Jawa Tengah.

Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme yang akan dihadiri oleh 1000 peserta dari kalangan pemuda NU dan unsur TNI ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, diantaranya Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Jaswandi., Kapolda Jateng, Irjen Pol. Drs. Condro Kirono., Ketua Tanfiziyah PW NU Jateng, Drs. H. Abu Hapsin Umar, MA, Ph.D.,  Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Drs. Hamidin., Ketua Umum GP Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas. Selain itu, akan hadir pula jajaran Muspida Provinsi Jateng, serta dua mantan teroris Ali Fauzi dan Machmudi Hariono alias Abu Amallet.