Baghdad – Lebih dari 80 anak dari para perempuan yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS tiba di Tajikistan dari Irak. Orangtua dari anak-anak itu dihukum karena bergabung dengan ISIS dan kelompok militan lainnya.
“Sebanyak 84 anak, semuanya warga Tajikistan, dipaksa bergabung dengan barisan kelompok-kelompok militan setelah orangtua mereka direkrut,” demikian pernyataan di situs web kementerian luar negeri Tajikistan, seperti dilaporkan AFP, Kamis (5/2/2019).
Disebutkan, 84 anak itu dikirim kembali dengan penerbangan khusus dari Baghdad ke ibu kota Tajikistan, Dushanbe, pada 30 April.
Pada Februari, kementerian luar negeri Tajikistan menyatakan sedang mencari cara untuk memulangkan 75 anak yang terdampar di Irak. Pasalnya, 43 perempuan Tajikistan yang diduga orangtua mereka, menjalani hukuman penjara atas kejahatan terkait ekstremisme.
Saat itu, Menteri Luar Negeri Tajikistan, Sirodjidin Mukhriddin, mengakui bahwa memulangkan kembali para perempuan yang dipenjara jauh lebih sulit.
Kelompok militan ISIS merebut wilayah besar Irak dalam serangan pada 2014, sebelum pemerintah Irak mengusir para jihadis dari pusat-pusat kota dan akhirnya menyatakan kemenangan pada Desember 2017.
Jatuhnya kekhalifahan ISIS di Irak dan Suriah membuat banyak negara kini harus bergulat dengan para jihadis atau kerabat mereka yang ingin kembali.
Pihak berwenang Tajikistan menyatakan, lebih dari 1.000 warga meninggalkan negara itu untuk bertempur di pihak kelompok-kelompok militan di Irak dan Suriah setelah 2011