Semarang – Sepanjang tahun 2022, sebanyak 82 narapidana terorisme (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) se-Jawa Tengah (Jateng) telah ikrar setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberhasilan itu berkat inovasi pembinaan terhadap napiter.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, A.Yuspahruddin dalam peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke 59 di Semarang, Rabu (3/5/2023).. Menurutnya, divisi pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng terus melakukan transformasi dalam pembinaan terhadap Napiter. Para napiter yang telah ikrar setia NKRI itu berada di Lapas Nusakambangan, Lapas Perempuan Bulu, dan Lapas Magelang.
“Setelah berikrar mereka (napiter) akan mendapatkan haknya. Agar mendapatkan hak itu mereka harus berikrar,” ujar Yuspahruddin.
Ia menambahkan bahwa merangkul napiter agar mau mengucapkan ikrar NKRI bukanlah tugas mudah. Pembinaan harus dilakukan secara ekstra dan terus menerus agar para napiter tersebut mau melepaskan faham maupun doktrin terkait radikalisme.
“Mereka harus melepaskan baiatnya, belum lagi diteror kelompoknya,” tuturnya.
Terkait hak yang diperoleh, Yuspahruddin mencontohkan napiter mendekam di lapas super maksimum Karanganyar Nusakambangan. Napiter yang telah melakukan ikrarnya akan dipindahkan dari lapas super maksimum ke lapas medium.
“Tapi harus melalui sidang tim pengamat pemasyarakatan (TPP) kemudian diusulkan ke kanwil baru diputuskan untuk turun,” imbuhnya.
Inovasi lainnya adalah produksi batik yang dilakukan para narapidana. Produksi batik yang saat ini berjalan diantaranya di Lapas Permisan dan Lapas Perempuan Bulu Semarang.
“Itulah beberapa inovasi yang harus kami pertahankan dari beberapa UPT,” ujarnya.
Tidak hanya inovasi, kata dia, Kanwil Kemenkumham Jateng juga menambah empat UPT pemasyarakatan baru. Keempat UPT pemasyarakatan itu siap dioperasionalkan.
“4 UPT baru itu yakni 3 UPT lapas medium di Nusakambangan dan 1 UPT rumah tahanan di Kota Semarang. Kalau tahun Direktorat mengoperasionalkan tahun ini akan dioperasionalkan,” imbuhnya.
Yuspahruddin mengatakan sesuai tema hari bhakti pemasyarakatan ke 59 yakni transformasi pemasyarakatan semakin pasti dan berakhlak diharapkan pemasyarakatan lebih maju. Kata pasti dalam tema tersebut pemasyarakatan dapat lebih profesional, akuntabel, transparan, dan inovatif.
“Saya berharap kami bisa memberikan sumbangsih dalam rangka pembinaan narapidana dan dilaksanakan secara berintegritas,” tuturnya.