Bandung – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melanjutkan program perekrutan generasi muda untuk menjadi Duta Damai Dunia Maya tahun 2017. Sebanyak 60 anak muda dari Bandung dan Jawa Barat yang terdiri dari 20 orang programer IT, 30 blogger, 20 DKV digembleng untuk bergabung dengan duta damai tahun-tahun sebelumnya di seantero Indonesia. Mereka dilatih untuk membuat konten positif dan damai berupa tulisan, opini, desain komunikasi visual, dan teknologi informasi (TI).
Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko dalam laporannya menjelaskan, ke-60 calon duta akan digembleng selama empat hari untuk menjadi duta damai dunia maya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya dari BNPT untuk memenuhi dunia maya dengan konten damai, sekaligus untuk mengimbangi propaganda radikal terorisme melalui media sosial dan internet.
“Penetrasi di dunia maya dalam penyebaran radikalisme dan terorisme tidak bisa terhindarkan. Agitasi dan provokasi menimbulkan keresahan bangsa. Generasi muda yang menggunakan gadet jadi target utama. Itulah pentingnya anak muda dibentengi sehingga mampu memilih dan memilah sehingga bisa mendapat informasi yang benar. Melalui Duta Damai Dunia Maya inilah kami berharap bisa membanjiri dunia maya dengan konten damai,” papar Sujatmiko pada pembukaan Pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 Wilayah Jabar di Bandung, Senin (10/4/2017).
Salah satu upaya yang dilakukan BNPT, lanjut Sujatmiko adalah pelatihan duta damai dunia maya. Tahun lalu, BNPT telah berhasil membentuk 23 kelompok duta damai di empat provinsi. Sejauh ini, duta damai dunia maya telah memberikan kontribusi aktif kepada kalangan muda dalam meredam propaganda radikal terorisme.
“Kami melakukan kontra propanda dengan bahasa anak muda. Itulah menjadi alasan kenapa kami ajak generasi muda untuk bergabung menjadi duta damai, agar bahasa dan cara komunikasi mereka menyambung dengan sasaran kita yaitu generasi muda,” imbuh Sujatmiko.
Diharapkan, ke depan dengan semakin banyaknya duta damai di dunia maya dapat mengurangi penyebaran paham radikal di dunia maya, khususnya di Jabar.
Kegiatan ini lanjut Sujatmiko adalah untuk membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya. Kedua membentuk generasi muda dengan rasa nasionalisme tinggi sehingga tidak mudah terpapar paham radikalisme serta memberi wadah untuk menampung kreativitas anak muda dalam menyuarakan perdamaian di dunia maya dan dunia mata. Selain itu juga untuk menjalin kerjasama dengan generasi muda dalam pencegahan paham radikal terorisme, khususnya di dunia maya.