N’Djamena – Sebanyak 44 terduga militan dari kelompok bersenjata Boko Haram ditemukan tewas di sebuah penjara di Chad. Mereka semua adalah orang yang ditangkap pasukan keamanan Chad dalam operasi perburuan militan Boko Haram.
Kepala jaksa penuntut umum di Chad, Yossouf Tom, menduga 44 orang itu tewas akibat terkena racun. Berbicara di televisi nasional pada Sabtu 18 April, Tom mengatakan bahwa ke-44 terduga militan itu ditemukan tewas pada Kamis kemarin.
Autopsi terhadap empat narapidana memperlihatkan jejak zat mematikan yang dapat memicu serangan jantung serta sesak napas. Sebanyak 44 narapidana itu merupakan bagian dari 58 orang yang ditangkap dalam operasi perburuan Boko Haram di sekitar Lake Chad.
Operasi perburuan itu diperintahkan langsung Presiden Chad Idriss Deby Itno pada akhir Maret lalu.
“Setelah berlangsungnya baku tembak di sekitar Lake Chad, 58 terduga anggota Boko Haram telah ditahan dan dikirim ke N’Djamena untuk diselidiki lebih lanjut,” kata Tom.
“Pada Kamis pagi, sipir penjara menginformasikan bahwa 44 narapidana ditemukan tewas di sel mereka,” ujar Yossouf Tom , dikutip dari Guardian, Minggu (19/4).
Dari 44 jasad korban, 40 telah dimakamkan dan empat lainnya diautopsi. Tom mengatakan investigasi masih berlanjut mengenai penyebab pasti kematian 44 narapidana tersebut.
Menteri Hukum Chad, Djimet Arabi, mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya tidak berlaku buruk terhadap 44 narapidana tersebut.
“Zat beracun ditemukan di perut mereka. Apakah mereka melakukan bunuh diri atau ada kemungkinan lain, kami masih mencari jawabannya,” tutur Arabi.