Jakarta – Polisi Austria telah melakukan penggerebekan dan menangkap 40 orang yang termasuk dalam kelompok Neo-Nazi dari seluruh negeri. Kelompok itu melakukan aktivitas ilegal secara online, kata kementerian dalam negeri Selasa.
Dilansir dari AFP, Rabu (11/11/2020), penggerebekan itu dilakukan oleh hampir 150 petugas dari 11 tempat di wilayah Austria, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Semua pelaku itu ditangkap dengan dugaan melakukan penyebaran ideologi Nazi. Tujuh di antaranya juga dituduh menghasut atau menyebar ujaran kebencian.Pemeriksaan terhadap para pelaku itu sedang berlangsung.
“Ponsel, perangkat penyimpanan data, dan objek lain disita sehubungan dengan kejahatan yang dituduhkan, termasuk perlengkapan Nazi,” demikian bunyi pernyataan secara tertulis dari Kementerian Dalam Negeri dikutip dari laman detikcom.
Para pelaku melakukan aksi kejahatan melalui platform media sosial seperti Facebook dan WhatsApp serta di ruang online lainnya seperti forum chat di situs game internet. Polisi juga menemukan senjata legal dari 14 orang itu.
Beberapa dari mereka tercatat sudah menjadi target sasaran penggerebekan karena memiliki hukuman sebelumnya dengan kejahatan yang sama. Undang-undang Austria tahun 1947 yang melarang aktivitas Nazi adalah salah satu yang paling ketat di Eropa.
Penggerebekan itu terjadi sehari setelah polisi menargetkan lebih dari 60 alamat di beberapa bagian negara yang menurut jaksa terkait dengan kelompok Islam radikal.
Jaksa penuntut mengatakan penggerebekan itu merupakan hasil penyelidikan yang berlangsung lebih dari setahun, tidak ada hubungannya dengan serangan mematikan seorang pria bersenjata di Wina pada 2 November yang menewaskan empat orang.