4 Teroris Ditangkap, Wakil Ketua DPRD Majalengka Serukan PerkuatKerjasama Multipihak

Cirebon- Jelang pergantian tahun baru 2025, Kabupaten Majalengka
diguncang kabar mengejutkan dengan adanya penangkapan 4 orang yang
diduga tergabung dalam jaringan terorisme. Para pelaku sendiri saat
ini telah diamankan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri pada 27
Desember 2024 lalu.

Peristiwa ini mengundang perhatian luas, termasuk dari Wakil Ketua
DPRD Majalengka, Kombes Pol (P) Dr. H. Juhana Zulfan, MM, yang juga
Ketua DPC PKB Kabupaten Majalengka.Menurut Juhana, pihaknya mengaku
prihatin sekaligus terkejut mendengar adanya dugaan jaringan teroris
di tanah kelahirannya. Padahal Majalengka dikenal dengan masyarakatnya
yang memiliki keyakinan keagamaan yang kuat dan menjungjung tinggi
toleransi dalam beragama.

“Saya merasa terhenyak mendengar kabar ini. Majalengka selama ini
dikenal sebagai kabupaten yang religius. Mengapa ini bisa terjadi?
Pasti ada faktor yang melatarbelakanginya,” ujar Juhana yang juga
Ketua Umum Pusat Makom Albab, Senin 30 Desember 2024.

Pihaknya telah mengidentifikasi beberapa faktor yang memungkinkan
keberadaan jaringan terorisme di tengah masyarakat kembali merebak
terjadi. Di antaranya metode operasi teroris yang tertutup. Mereka
biasanya bergerak secara diam-diam, berkamuflase dalam kehidupan
sosial, dan menggunakan gaya hidup yang sangat tertutup.

“Hal ini membuat masyarakat umum sulit mengenali keberadaan para
teroris,”ucapnya.

Selain itu pula, sambung dia, tugas intelijen sangat krusial. Maka
ketika kasus terorisme muncul di suatu daerah, hal itu mencerminkan
adanya kelemahan dalam sistem deteksi. Sehingga ia mengingatkan bahwa
ancaman terorisme tak hanya berdampak pada keamanan fisik, namun juga
dapat merusak tatanan kehidupan baik secara sosial, budaya, ekonomi,
dan memunculkan rasa ketakutan di lingkungan masyarakat.

“Ancaman terorisme dapat menciptakan ketakutan dan ketegangan, serta
dapat merusak harmoni sosial. Ini harus menjadi perhatian kita
bersama,” tutur Juhana.

Guna mengantisipasi ancaman ini, sambung dia, ia menyerukan kerjasama
semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tokoh
agama, tokoh masyarakat, hingga pemuda dan elemen masyarakat lainnya,
untuk bersama sama mencegah segala ancaman tersebut. Termasuk
menekankan pentingnya peningkatan kesadaran publik tentang bahaya
terorisme dan perlunya deteksi dini serta penegakan hukum yang tegas.

“Saya menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu
meningkatkan kewaspadaan. Melalui kerjasama yang baik, kita bisa
memastikan pergantian tahun baru 2025 ini dapat berjalan aman dan
nyaman,” pungkasnya.